"Kita mau beri perusahaan dunia yang relokasi kantor pusatnya (head quarter), seperti Dubai, Doha, Kuala Lumpur, Hong Kong, ke Jakarta beri insentif khusus perizinan," kata Sandiaga dalam diskusi yang diadakan Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) di Beranda Kitchen, Jalan KH Ahmad Dahlan No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Dia mengaku sering ditanya pengusaha Arab Saudi terkait dengan insentif yang akan diberikan jika perusahaan keuangan syariah itu dipindahkan ke Jakarta. Ia menyebut pengusaha Arab Saudi itu dengan grupnya hendak berinvestasi di Indonesia asalkan ada insentif yang diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu insentif yang akan diberikan jika Sandiaga terpilih adalah kemudahan perizinan. Ia menyebut saat ini untuk mendapatkan izin properti di Jakarta sulit sehingga ia bertekad akan menaikkan tingkat kemudahan berusaha menjadi peringkat ke-40 dari peringkat ke-91.
Dia menyebut nilai investasi yang akan didapat jika perusahaan itu mau memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta sekitar US$ 5 miliar.
"Taksiran investasi dari Arab agregat bisa US$ 5 miliar. Kita kasih taksir perizinan karena pasarnya besar. Kan kalau ngurus perizinan itu susah, untuk UKM itu makan waktu bisa 2 bulan, mendapatkan izin properti susah, mendapatkan izin berkaitan dengan kemudahan usaha itu susah," kata Sandiaga.
Nantinya para investor akan mendapatkan pasar yang besar di Indonesia. Dengan diberikannya insentif kemudahan perizinan, dia berharap akan ada banyak perusahaan keuangan syariah lain yang mau berinvestasi di Jakarta.
"Global head quarter perusahaan ekonomi syariah dunia mereka akan datang, di Dubai ditawarkan zero tax, kita berikan insentif perizinan, sehingga ekonomi keuangan syariah kita berkembang," ungkapnya. (imk/imk)











































