Dorong DKI Jadi Pusat Keuangan Syariah, Sandiaga akan Beri Insentif

Dorong DKI Jadi Pusat Keuangan Syariah, Sandiaga akan Beri Insentif

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 25 Jan 2017 13:48 WIB
Dorong DKI Jadi Pusat Keuangan Syariah, Sandiaga akan Beri Insentif
Sandiaga dalam diskusi sistem keuangan syariah. (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyebut saat ini penetrasi keuangan syariah di Indonesia baru 5%. Salah satu cara untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat keuangan syariah adalah memberikan insentif kemudahan perizinan kepada investor luar negeri agar mau memindahkan kantor pusat keuangan syariahnya ke Jakarta.

"Kita mau beri perusahaan dunia yang relokasi kantor pusatnya (head quarter), seperti Dubai, Doha, Kuala Lumpur, Hong Kong, ke Jakarta beri insentif khusus perizinan," kata Sandiaga dalam diskusi yang diadakan Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) di Beranda Kitchen, Jalan KH Ahmad Dahlan No. 21, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).

Dia mengaku sering ditanya pengusaha Arab Saudi terkait dengan insentif yang akan diberikan jika perusahaan keuangan syariah itu dipindahkan ke Jakarta. Ia menyebut pengusaha Arab Saudi itu dengan grupnya hendak berinvestasi di Indonesia asalkan ada insentif yang diberikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang jauh-jauh dari Saudi Arabia ke sini. Mereka tanya apa insentif yang mau diberikan untuk memindahkan pusat keuangan syariah ke sini," kata Sandiaga.

Salah satu insentif yang akan diberikan jika Sandiaga terpilih adalah kemudahan perizinan. Ia menyebut saat ini untuk mendapatkan izin properti di Jakarta sulit sehingga ia bertekad akan menaikkan tingkat kemudahan berusaha menjadi peringkat ke-40 dari peringkat ke-91.

Dia menyebut nilai investasi yang akan didapat jika perusahaan itu mau memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta sekitar US$ 5 miliar.

"Taksiran investasi dari Arab agregat bisa US$ 5 miliar. Kita kasih taksir perizinan karena pasarnya besar. Kan kalau ngurus perizinan itu susah, untuk UKM itu makan waktu bisa 2 bulan, mendapatkan izin properti susah, mendapatkan izin berkaitan dengan kemudahan usaha itu susah," kata Sandiaga.

Nantinya para investor akan mendapatkan pasar yang besar di Indonesia. Dengan diberikannya insentif kemudahan perizinan, dia berharap akan ada banyak perusahaan keuangan syariah lain yang mau berinvestasi di Jakarta.

"Global head quarter perusahaan ekonomi syariah dunia mereka akan datang, di Dubai ditawarkan zero tax, kita berikan insentif perizinan, sehingga ekonomi keuangan syariah kita berkembang," ungkapnya. (imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads