Sumardin (29), nama pemuda desa tersebut. Dia berasal dari Desa Baloli, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, yang berjarak 400-an kilometer dari Makassar, ibu kota Sulsel. Sumardin, yang tak tamat SD, bekerja sebagai tukang kebun. Kadang ia diminta bantuan untuk penataan Rumah Pohon yang terletak di Desa Kamiri, Kecamatan Masamba.
Rumah Pohon di Masamba didirikan Edy Suranta Ginting pada Maret 2016. Komunitas ini merupakan tempat warga belajar segala hal, dari pemanfaatan sampah hingga bahasa Inggris. "Lebih ke pengetahuan praktis," kata Edy, yang mengaku tidak mengetahui pernikahan Sumardin dan Ermina, Selasa (24/1/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adnan (25), pengelola Rumah Pohon, mengatakan, "Pernikahan hanya dihadiri keluarga (Sumardin). Saya tahu sehari setelahnya."
"Warga sini perhatian karena ini (pernikahan warga setempat dengan warga asing) baru pertama," tambah Adnan.
Masamba dan Wurzburg memang terpisah kurang-lebih 11 ribu kilometer. Tapi jelas, dalam hal ini, jarak bukan halangan. Cinta Sumardin dan Ermina menyatu di pedesaan Sulsel.
(mna/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini