Makan bersama itu digelar dalam pembukaan Pasar Imlek Semawis di kawasan pecinan Kota Semarang, tepatnya di Jalan Wotgandul Timur hingga Jalan Gang Pinggir. Tamu-tamu dan pengunjung yang hadir duduk di meja panjang itu, kemudian datang berbagai hidangan.
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelenggara acara, Haryanto Halim, mengatakan tradisi Tuk Panjang digelar untuk mengusung tema yang diangkat, yaitu keberagaman. Arti 'Tuk' sendiri adalah meja, sehingga tradisi tersebut diberi nama Tuk Panjang.
"Kita tetap mengusung tema keberagaman, Tuk Panjang merupakan sebuah pesta berbasis di jalan di mana segala komunitas, suku, ras bisa berinteraksi secara bebas," terang Haryanto.
Sejumlah pejabat Kota Semarang ikut dalam acara makan malam bersama tersebut. Selain Wali Kota, ada wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi serta tamu lainnya.
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom |
"Di tahun ayam api, ayam adalah kategori unggas yang komunal, sedangkan api menjadi unsur yang menunjukkan kehangatan dalam menjalin hubungan, maka harapannya kita semua dapat lebih harmonis lagi di tahun mendatang," Kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu.
Selain itu, salah satu kegiatan penting dalam pembukaan Pasar Imlek Semawis tersebut adalah diluncurkannya prangko Shio Ayam oleh PT Pos Indonesia khusus menyambut tahun baru Imlek 2568. (alg/rna)












































Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom