Menurut catatan Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah, WNI yang masuk ke Arab Saudi sepanjang 2016 untuk tujuan bekerja tercatat sebanyak 12.931 orang dengan nilai remitansi (pengiriman uang) dari Arab Saudi selama periode Januari-Agustus 2016 mencapai US$ 1.872.000 atau setara Rp 24.336.000.000. Demikian rilis yang dikirimkan KJRI Jeddah yang diterima, Selasa (24/1/2017).
Selain itu, sepanjang tahun 2016 KJRI Jeddah telah menyelamatkan gaji tenaga kerja Indonesia (TKI) senilai SR 3.672.345 atau setara Rp 12.853.207.500 dari 172 kasus yang berhasil dituntaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara uang diyat (uang darah) yang berhasil yang diklaim Fungsi Konsuler sepanjang 2016 sebesar SR2.030.104 atau setara Rp 7.105.364.000.
"Jadi, dari gaji dan uang diyat yang berhasil dituntaskan oleh kawan-kawan di bagian Konsuler dan Ketenagakerjaan sepanjang 2016 total mencapai hampir Rp 20 miliar, persisnya Rp 19.958.571.500," ujar Kepala Kanselerai KJRI Jeddah Rahmat Aming.
Di bidang pelayanan keimigrasian, KJRI Jeddah menghasilkan total sebesar SR 4.984.790 atau setara Rp 17.446.765.000 yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (BNBP) berupa penerbitan dokumen perjalanan Republik Indonesia (paspor dan SPLP) dan pelayanan kewarganegaraan ganda serta visa Republik Indonesia untuk warga negara asing.
Selain itu, KJRI Jeddah selama 2016 telah memfasilitasi pemulangan WNI undocumented sebanyak 8.162 orang, yang terdiri dari 2.380 laki-laki, 5.131 perempuan dan 651 anak-anak.
Di bidang perdagangan, diungkapkan Konjen RI di Jeddah Mohamad Hery Saripudin, nilai transaksi perdagangan RI-Arab Saudi di tahun 2016 mencapai US$ 3.393.998.200 (Rp45,2 Triliun). Sementara jumlah turis Arab Saudi yang berkunjungan ke Indonesia hingga bulan November mencapai 178,435, atau mengalami peningkatan hingga 18 persen dibanding periode yang sama di tahun 2015 yang berjumlah 150,156 orang.
Di sektor transportasi udara, slot penerbangan Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat. Sesuai MOU penerbangan sipil antara Indonesia dan Arab Saudi mencapai sebanyak 49 penerbangan per minggu. Secara reguler maskapai Garuda Indonesia setiap harinya mengoperasikan sebanyak 6 sampai dengan 8 penerbangan (reguler dan extra flight) dari sejumlah bandara di Indonesia menuju Jeddah dan Madinah, Arab Saudi, dan sebaliknya, Lion Air sebanyak 2 penerbangan per hari, dan maskapai Citilink 4 kali penerbangan per minggu terbang menuju Jeddah. (nwk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini