"Saya pikir tidak ada masalah, saya merasa durasi itu juga harus lebih memberikan keleluasaan kepada setiap paslon untuk bisa menceritakan dan mengilustrasikan apa yang menjadi gagasan dan komitmennya. Program-program yang dianggap bisa menghadirkan solusi bagi permasalahan di Jakarta. Itu sesuatu yang baik dan kita siapkan dengan baik pula," ujar Agus kepada wartawan di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Agus mengatakan dia akan mengikuti aturan dari KPUD tanpa mempermasalahkan aturan-aturan, semisal penambahan durasi debat. Namun dia berharap proses debat tetap mengedukasi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: KPU akan Perpanjang Durasi Debat Cagub-Cawagub DKI
Putra sulung Presiden ke-6 RI ini berkata debat harus fokus pada komitmen dan gagasan tiap pasangan calon untuk Jakarta ke depan. Ini agar masyarakat tahu persis seperti apa Jakarta ke depan jika dipimpin oleh satu di antara 3 pasangan.
"Ini harus merupakan debat komitmen, debat gagasan. Di situ publik bisa melihat seberapa jauh komitmen seorang calon gubernur dalam rangka menyejahterakan rakyat Jakarta, termasuk meningkatkan kualitas hidup dan aspek lain dan ini semua akan dibahas di tema debat kedua," paparnya.
Untuk persiapan debat kedua sendiri, Agus berkata tak ada yang khusus. Namun dia terus berdiskusi dengan tokoh-tokoh dan pakar serta dari aspirasi-aspirasi masyarakat yang ditemuinya.
"Saya diskusi dengan beberapa tokoh dan masukan dari masyarakat. Gerilya lapangan menjadi modal penting," pungkasnya. (gbr/imk)











































