"Ini kampus yang pertama kali saya kunjungi. Ada Pergub Nomor 229 Tahun 2016 tentang pelestarian budaya Betawi, jadi saya ingin masyarakat Betawi bangkit dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi," kata Sumarsono di Universitas MH Thamrin, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2017).
Dengan tema seminar 'Pelestarian Budaya Betawi Melalui Seni dan Budaya Betawi', Sumarsono mendorong mahasiswa agar membangun ekonomi kreatif dengan budaya Betawi. Saat ini, menurutnya, mahasiswa mulai melupakan budaya Betawi dan sejarah budaya Betawi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Sumarsono menjelaskan Pergub ini adalah turunan dari Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang pelestarian budaya Betawi. Alasan Sumarsono membuat Pergub tersebut adalah pelestarian budaya Betawi menjadi masalah akhir-akhir ini.
"Oleh karena itu, di tengah-tengah dinamika global, saya punya pikiran pelestarian budaya Betawi ini harus segera dioperasionalkan. Karena itu, sebagai Plt Gubenur DKI, saya keluarkan Pergub 229 Tahun 2016 tentang pelestarian budaya Betawi sebagai landasan hukum yang operasional," jelasnya.
Menurutnya, seminar pelestarian budaya Betawi ini penting agar mahasiswa mengerti fungsi Pergub tersebut. Pergub ini menjadi landasan bagi aktivitas pelestarian budaya di Jakarta.
"Saya punya keyakinan hebatnya infrastruktur, glamornya pembangunan di Jakarta mereka tidak goyang, mana kala dibangun di atas fondasi yang tidak rapuh. Kalau budayanya kuat, maka seluruh bidang akan kuat, maka budaya ini harus tetap dilestarikan oleh generasi muda," tambahnya. (nth/aan)