"Pasti kami ingin mendengarkan dahulu, proses tabayun yang dilakukan. Karena kami bentuk tim untuk klarifikasi ke beliau sehingga kami mendengarkan hasil klarifikasi itu, dari situlah kami bisa menilai tingkat kesalahannya, baru kami putuskan itu," kata Zainut saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/1/2017) malam.
Adapun Istibsyaroh belum bisa dihadirkan dalam rapim karena masih melaksanakan ibadah umrah. Tetapi, menurut Zainut, perlu ditegaskan bahwa kunjungan Istibsyaroh ke Israel tidak mewakili MUI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian menilai ada unsur kesengajaan pihak Israel mengaitkan Istibsyaroh dengan MUI meski bukan kunjungan resmi. Dengan begitu, pemerintah Israel seolah mendapatkan legitimasi dari organisasi muslim Indonesia tersebut.
"Posisi beliau dikapitalisasi oleh pihak sana. Saya menduga ada lobi-lobi ada pihak-pihak yang berniat jahat dan lobi-lobi Yahudi yang ingin diskreditkan posisi MUI. Yang kedua, ingin adu domba umat karena di samping ini terjadi pro-kontra luar biasa. Posisi diplomasi Indonesia terhadap rakyat Palestina yang ingin kita berkomitmen untuk kemerdekaan kedaulatan Palestina, jadi ada tiga hal itu," beber Zainut. (bag/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini