Meski sudah kembali ke rumah, Tajudin tak bisa melupakan sisa trauma karena ditahan akibat tuduhan eksploitasi anak. Dia masih enggan beraktivitas karena terbayang tragedi 'penyergapan' yang menimpanya pada 14 April 2016 sekira pukul 22.00 WIB silam.
"Saya masih trauma. Tadi juga diundang ke sini masih takut kalau tiba-tiba diculik atau ditangkap lagi," jelas bapak tiga anak itu saat diundang Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD I Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, untuk menemaninya buka puasa di rumah dinas Bupati Purwakarta, Senin (23/1/2017) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom) |
Untuk kehidupan sehari-hari, Tajudin masih mengandalkan uang bantuan dari saudara dan tetangganya. Saat ini sejumlah utang yang dipinjam sejak dirinya ditangkap dan ditahan sudah menumpuk dan menunggu untuk segera dilunasi.
Semula, untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya, Tajudin sejak lama berjualan cobek ke Jakarta dengan penghasilan rata-rata Rp 500-750 ribu per bulan. Selain itu, istrinya membantu dengan membuka warung kecil-kecilan di rumah.
"Tapi, semenjak hamil sampai kemarin melahirkan dan sampai sekarang warung tutup. Mau buka lagi belum ada modal," ujarnya.
Rencananya Bupati Dedi juga akan mempekerjakan Tajudin sebagai tenaga kebersihan di kantor Golkar Jabar dengan gaji Rp 2,5 juta per bulan. Selain itu, dia memberikan sejumlah uang sebagai modal untuk kembali berjualan.
"Ini uang untuk modal, nanti anak Bapak (Tajudin) yang pertama suruh bantu-bantu berjualan sepulang sekolah. Tapi ini jangan diartikan mempekerjakan anak, ini seperti pendidikan vokasional di Purwakarta. Biar anak tahu bagaimana orang tua susahnya cari uang, sekaligus belajar secara aplikatif dan produktif," beber Dedi.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom) |
Dalam jamuan makan tersebut, Dedi, yang rutin puasa Senin-Kamis, sama-sama makan dengan Tajudin yang datang dengan anak pertamanya dan kakak iparnya. Mereka duduk satu amparan dengan menggunakan karpet yang biasa menjadi tempat Dedi makan bersama. Seperti biasanya, Dedi menyajikan berbagai makanan khas Purwakarta, seperti ayam bakakak dan sate maranggi. (rvk/fdn)












































Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom)
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bertemu Tajudin si penjual cobek (Tri Ispranoto/detikcom)