Curhat Warga Ancol ke Anies: Sertifikasi Tanah dan Lapangan Kerja

Dinamika Pilgub DKI

Curhat Warga Ancol ke Anies: Sertifikasi Tanah dan Lapangan Kerja

Aditya Mardiastuti - detikNews
Senin, 23 Jan 2017 16:02 WIB
Curhat Warga Ancol ke Anies: Sertifikasi Tanah dan Lapangan Kerja
Anies Baswedan bertemu dengan warga di Ancol. (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Jakarta - Warga Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, mengadu kepada calon Gubernur DKI, Anies Baswedan. Salah seorang warga bernama Andi (75) mengeluhkan soal sertifikasi tanah yang ditempatinya.

Andi berkisah dia bersama warga sudah tinggal di kawasan tersebut sejak 1940. Andi mengaku tanah yang ditinggalinya itu diklaim milik Pelindo atas nama BUMN.

"Kami di RW 08 sudah empat tahun berjuang dalam sertifikasi tanah. Sampai sekarang sudah di MA, sudah menang di KIP, kemudian naik lagi di PTUN menang, sampai MA pun menang," kata Andi di Jalan Lodan Dalam 2C RT 07 RW 08 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (23/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi kemudian menyerahkan salinan berkas kepada Anies, yang diharapkannya bisa membantu menyelesaikan kasus tersebut. "Saya terima, nanti akan kita tindak lanjuti soal keadilan mendasar karena ini menyangkut hak-hak dasar dari warga," ujar Anies sambil menerima berkas itu.

Warga lain bernama Rahmat (23) menyebut banyak pemuda yang tinggal di Ancol. Pria yang bekerja sebagai tukang ojek online itu curhat bagaimana sulitnya mencari pekerjaan.

"Di sini banyak industri di Ancol, tapi kenapa pemuda-pemuda di sini, bahasa kasarnya, jadi kulinya saja susah, mau ngelamar saja susah," curhat dia.

Sementara itu, warga lain bernama Fitria menantang Anies membuatnya yakin memilih pasangan nomor urut 3 itu. "Apa yang Bapak tawarkan dan membuat kami yakin dan percaya untuk memenangkan Bapak? Harapan terbesar kami tenang dan tinggal di tempat ini sampai anak cucu," katanya.

Anies kemudian menjawab pertanyaan tersebut secara menyeluruh. Soal persoalan hukum, dia memposisikan diri sebagai pembela rakyat.

"Persoalan hukum, kami akan lihat, posisi kami adalah membela rakyat, yang tidak punya kekuatan hukum, politik. Kedua, lapangan kerja, jadi kami nanti akan mengharuskan kegiatan pemerintahan menggunakan tenaga kerja warga Jakarta," tegas dia.

Anies kemudian menyinggung soal debat pada Jumat (13/1). Dia mengatakan akan fokus melakukan penataan, bukan penggusuran.

"Kita akrab melakukan penataan, bukan penggusuran. Banyak di dunia melakukan peremajaan kampung bukan digusur. Di debat saya katakan, bukan menghilangkan orang miskin, tapi menghilangkan kemiskinan. Kami tata dengan baik supaya bersih, aman, dan nyaman," papar dia.

Tak lupa Anies menutup kampanyenya dengan mengingatkan warga untuk memilih nomor 3.

"Bapak-Ibu suka salat malam nggak, ditutupnya pakai salat witir. Jadi, sebelum nyoblos, salat malam dulu, salat witir diinget nomor 3," pungkas dia. (ams/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads