Ketua Fraksi Hanura, Hamsir, menantang Pemkot Palu agar tidak setengah hati dengan laporannya tersebut. Menurut dia, Fraksi Hanura saaat ini sedang menunggu dengan semangat panggilan polisi.
"Kami malah sekarang mempertanyakan dan menunggu kapan panggilan dari polisi untuk rekan kami. Kami ingin sekali segera memenuhi laporan polisi bila sudah ada," ujar dia kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Palu, Senin (23/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan hanya asal gertak. Kami tidak bisa terima ini. Ini menyangkut harga diri dan kewibawaan partai pula. Dan, ini menyangkut hak imunitas seorang anggota dewan yang coba ditentang oleh Pemkot. Kami siap untuk hadapi laporan itu," tandas anggota dewan dua periode itu.
Ketika disinggung apakah Hanura akan melakukan serangan balik terhadap Pemkot Palu atas laporan itu? Hamsir memastikan kemungkinan besar langkah itu akan ditempuh.
"Karena itulah, kami akan menggelar rapat khusus di internal Partai Hanura Kota Palu untuk membahas soal itu. Sepertinya kita akan menempuh itu," kata dia.
Adapun Ridwan Basatu yang dihubungi wartawan via telepon selular, Senin (23/01/2016) belum bersedia memberikan tanggapannya sekaitan dengan laporan Pasha ke Polda Sulteng. "Maaf, saya lagi sakit," kata dia di ujung telepon.
Perseteruan ini bermula saat Ridwan Basatu menyebut ada dana APBD untuk kontrakan Pasha. Dia menyebut angka Rp 1 miliar. Pasha membantah, lalu melapor ke polisi agar masalah clear. (try/try)











































