UII Bentuk Tim untuk Investigasi Kematian 2 Mahasiswanya di Lawu

UII Bentuk Tim untuk Investigasi Kematian 2 Mahasiswanya di Lawu

Sukma Indah Permana - detikNews
Senin, 23 Jan 2017 14:04 WIB
Ilustrasi (Foto: dok. Thinkstock)
Yogyakarta - Universitas Islam Indonesia (UII) membentuk tim investigasi untuk menelusuri fakta di balik tewasnya dua mahasiswa peserta pendidikan dasar Mapala di Lereng Gunung Lawu. Tim ini terdiri atas berbagai unsur di lingkup internal UII.

"Pihak UII telah membentuk tim investigasi di internal UII yang terdiri atas unsur pimpinan UII, bidang kemahasiswaan, bidang medis forensik, dan bidang hukum dan sedang menelusuri serta mencari fakta dan informasi yang lengkap terkait wafatnya Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam," ujar Rektor UII Dr Ir Harsoyo, MSc, dalam keterangan tertulis, Senin (23/1/2017).

Sedangkan 35 orang peserta lainnya yang telah mengikuti kegiatan The Great Camping (TGC) juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Jogja International Hospital (JIH) pada Sabtu (21/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Pemeriksaan kesehatan) atas inisiatif dari pihak UII sebagai komitmen untuk memastikan kesehatan seluruh peserta," imbuhnya.

Harsoyo juga menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk mengungkap semua fakta terkait meninggalnya dua mahasiswa tersebut.

"Dan akan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat apabila terbukti terjadi penyimpangan prosedur saat pelaksanaan TGC," tegasnya.

Jika terbukti terjadi penyimpangan, sambung Harsoyo, seluruh kegiatan, termasuk pendidikan dasar seperti TGC, akan dibekukan. Pembekuan ini akan dilakukan sampai ada perbaikan mekanisme pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur.

"Dan kembali sesuai dengan tujuan awal, yaitu membentuk jiwa patriotik dan nilai-nilai kemandirian, kecintaan terhadap alam, dan tanpa kekerasan," tutur Harsoyo.

(sip/rvk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads