"Saya ini sudah lama jadi orang Indonesia, lumayanlah di politik sudah 12 tahun, kalian juga sudah tahu, polling itu terserah pada siapa yang bayar," ujar Prabowo seusai acara konsolidasi dengan para relawan Anies-Sandi di kediamannya, Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1/2017).
Dia menyatakan bahwa seharusnya polling atau survei tersebut dilakukan terbuka, termasuk siapa yang menandatangani kontrak. Hal tersebut menurut Prabowo agar membuahkan kepercayaan terhadap hasil yang disampaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyatakan hasil survei banyak digunakan sebagai senjata politik oleh oknum-oknum yang memiliki uang. Dia menegaskan bahwa demokrasi Indonesia tidak seharusnya dibeli dengan uang oleh oknum-oknum.
"Hai kau tukang polling yang katanya ahli, jangan kau pakai keahlianmu itu untuk jadi kaya," tutur Prabowo.
Mantan Capres di Pilpres 2014 ini mengaku pernah didatangi oleh beberapa lembaga survei yang ingin bekerja sama dengannya. Tapi Prabowo mengaku menolak karena tidak ingin survei dijadikan alat propaganda kepada masyarakat.
"Jadi pelajarannya rakyat Indonesia marilah kita belajar, mulai melangkah dengan kebaikan saja, jangan selalu mengakali, rakyat dianggap bodoh dengan membeli lembaga survei dan lain sebagainya," ucap dia.
Prabowo mengaku lebih percaya pada suara rakyat secara langsung.
"Saya percaya suara rakyat langsung, puluhan ribu relawan, nanti kita lihat di hari H," terang Prabowo.
Seperti diketahui, berbagai lembaga merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon di Pilgub DKI. Lembaga Polmark Research Center menyebut elektabilitas Anies-Sandi sebesar 25,3 persen sementara Agus-Sylviana 23,9 persen dan Ahok-Djarot 20,4 persen.
Kemudian lembaga LSI Denny JA menyatakan elektabiltas Anies-Sandi berada paling bawah di angka 21,4 persen. Lalu Agus-Sylvi di posisi tertinggi dengan hasil 36,7 persen, dan Ahok-Djarot 32,7 persen.
Hasil berbeda juga terlihat dari rilis lembaga survei Poltracking. Hasil mereka menyebut elektabilitas Agus-Sylvi di angka 30,25 persen, Ahok-Djarot 28,88 persen, dam Anies-Sandi 28,83 persen.
Terbaru, lembaga survei Populi Center merilis hasil survei tiga pasangan di Pilgub DKI, Minggu (22/1). Hasilnya peringkat utama dipegang oleh Ahok-Djarot dengan angka 35,8 persen, Agus-Sylvi 22 persen, dan Anies-Sandi 28,5 persen. (elz/kst)











































