Humaedi yang juga guru dari Embay semasa sekolah dulu meminta agar Rano mengoptimalkan dan tidak menyia-nyiakan wakilnya. Perjuangan masyarakat Banten mendirikan provinsi begitu berat, ia tidak ingin perjuangan dirinya dan Embay dulu menjadi sia-sia belaka.
"Saya tahu perjuangan masyarakat mendirikan Banten. Makanya kami amanatkan, jangan disepelekan, manfaatkan secara optimal (Embay) untuk Banten," kata Humaedi kepada Rano Karno dan Embay Mulya Syarief saat memberikan sambutan di acara Bakti Sosial di Pekarungan, Kota Serang, Minggu (22/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Saya hanya ingin menang, Saya tidak akan memilih H. Embay. Saya akan meminta orang yang sanggup memenangkan Saya. Tapi bukan bukan kemenangan yang Saya cari, yang Saya cari keikhlasan masyarakat Banten," kata Rano Karno menjawab pertanyaan tokoh Banten di depan warga yang hadir.
Waktu menjabat sebagai gubernur yang hanya satu setengah tahun, Rano mengaku belum bekerja maksimal. Tapi pembangunan di daerah selatan sudah merata. Makanya, ia ingin seorang wakil yang dapat bekerja sama dengan baik.
"Saya meminta ke beliau. Izinkan saya menyapu halaman kotor ini untuk kita perbaiki," kata Rano.
Menurut Rano dirinya adalah sosok yang pernah menjadi wakil. Ia tidak akan menyia-nyiakan seorang wakil, apalagi Banten daerah yang cukup luas dengan 4 kabupaten dan 4 kotamadya.
"Saya harus meninggalkan sesuatu yang bermanfaat buat Banten," ucap Rano sambil terharu dan hampir menangis.
Kepada wartawan, cagub dari nomor urut 2 ini mengatakan bahwa keterharuan dan kesedihannya berdasar pada kenyataan bahwa ternyata masyarakat Banten ingin ada perubahan. Ia terharu dalam satu setengah tahun menjabat gubernur definitif, walaupun sudah menyelesaikan 80 persen infrastruktur provinsi, Rano merasa belum maksimal.
"Keterharuan itu jelas ada sebab. Ternyata masyarakat Banten ingin perubahan nyata," ujar Rano.
Selain sedih karena permintaan tokoh dan warga, ia juga mengaku terharu karena dulu pernah menjadi seorang wakil kepala daerah yang hanya menjadi pajangan. Tidak difungsikan apa-apa bahkan sempat ingin mengundurkan diri. Jika terpilih, Rano berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang menimpa dirinya dulu.
"Saya pernah tidak menjadi arti apa-apa. Saya tidak akan menjadikan wakil sebagai pajangan saja," kata Rano.
Mendengar jawaban tersebut, Embay yang berdiri di sampingnya mengatakan bahwa Rano memahami dan arif memposisikan seseorang dalam tugas. Itu menjadi alasan dirinya kenapa ingin mendampingi Rano mejadi calon wakil gubernur.
"Melihat pengalaman pak Rano sendiri kan pernah dijadikan wakil dan tidak difungsikan. Beliau arif memahami itu," ujar Embay.
(bri/rvk)











































