30 Sekolah di Purwakarta akan Terapkan Kurikulum Peternakan

30 Sekolah di Purwakarta akan Terapkan Kurikulum Peternakan

Tri Ispranoto - detikNews
Minggu, 22 Jan 2017 03:49 WIB
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi akan memasukkan kurikulum peternakan di 30 sekolah SD dan SMP di 10 kecamatan yang kini menjadi penghasil hewan ternak sapi dan domba di Purwakarta. Kurikulum khusus itu bertujuan untuk menumbuhkan minat dan bakat terhadap dunia ternak.

Pasalnya, Dedi mengatakan saat ini generasi muda rata-rata tak lagi menyukai dunia peternakan. Generasi muda lebih memilih pada produk yang lebih modern seperti gadget, teknologi dan otomotif.

"Kita tumbuhkan dulu kecintaan anak-anak terhadap hewan ternak. Kelak kalau dewasa mereka bisa menjadi peternak sukses, atau bisa mendalami ilmu di jurusan peternakan dan dokter hewan," jelas Dedi kepada detikcom di sela acara Festival Ternak Unggul di Stadion Ketangkasan Domba Kidang Pananjung Cikubang, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (21/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, kata Dedi, para peternak tradisional di Purwakarta masih memiliki semangat tinggi dalam mengembangbiakkan hewan ternak. Namun hal tersebut tidak dibarengi oleh pengetahuan dan teknik pemasaran yang memadai. Terlebih minat anak sebagai penerus orang tua untuk beternak pun semakin memudar.

"Sehingga kita ubah gaya hidup mereka yang serba gadget dengan mengenalkan pada dunia peternakan sejak dini. Jangan nanti seneng makan daging, tapi memeliharanya tidak mau," tuturnya.

Nantinya, program tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Peternakan dalam menyusun kurikulum yang pas untuk anak SD dan SMP. Selain itu, para siswa akan langsung mendapat ilmu dari tenaga profesional selain guru biologi mereka di sekolah.

Sementara ini, dari 30 sekolah tersebut akan memiliki spesifikasi kurikulum peternakan dalam dua jenis berbeda. Beberapa daerah seperti Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, dan Darangdan akan lebih fokus pada peternakan domba. Sementara daerah Sukasari, Babakan Cikao, dan Bungursari dikhususkan dalam ternak sapi.

"Cara perawatan dan geografis juga mempengaruhi hasil ternak, sehingga harus dibedakan. Kita fokus pada anak SD dan SMP karena kan SMA/K sudah jadi kewenangan povinsi," ucapnya.

Di tempat yang sama Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Surachman mengatakan, saat ini minat pada ilmu peternakan dan kedokteran hewan mengalami penurunan tajam. Sehingga pihaknya sangat mendukung Pemkab Purwakarta dalam kurikulum peternakan sejak dini.

"Ini nantinya bisa menjadi percontohan untuk kurikulum peternakan pertama. Kita nanti support penguatan untuk program ini," katanya.

Untuk tahap awal pihaknya akan membantu merancang isi kurikulum agar lebih mudah dimengerti dan menarik bagi umur anak SD dan SMP. "Misal anak SD kita ajak dulu tingkatkan kesadaran mereka untuk mencintai hewan ternak. Semakin naik kelas nanti mulai pada praktik," beber Surachman.

Seperti diketahui, sejak tahun 2015 lalu Bupati Dedi telah mengeluarkan Perbup No 70A tentang Desa Berbudaya. Dalam perbup tersebut salah satunya mengatur mengenai program Budak Angon. Program tersebut adalah pemberian hewan ternak pada pelajar di pedesaan untuk dikembangbiakkan.

Sejak saat itu perkembangan hewan ternak di Kabupaten Purwakarta pun berkembang cukup pesat. Bahkan saat ini Purwakarta menjadi daerah terbesar pemasok daging potong terutama domba untuk konsumsi Jabar dan DKI Jakarta.

Selain itu, tahun ini Pemkab Purwakarta berencana memberikan reward pada pelajar terpilih dan memiliki bakat peternakan untuk mendapat beasiswa belajar langsung ke sekolah dan petani sukses di Australia dengan nilai anggaran mencapai Rp 15 miliar. Uang tersebut diperuntukkan sebagai biaya sekolah sekaligus pembelian hewan dan pembuatan kandang ternak unggul. (jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads