SBY mengatakan, setiap agama mengajarkan sikap saling berbagi kasih dengan umat agama lain. Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling membenci dan menindas.
"Agama mengajarkan persaudaraan sejati bagi umat manusia. Agama mendorong umatnya untuk saling menyayangi dan mengasihi, serta berbudi luhur," ujar SBY dalam sambutannya di acara perayaan 'Natal Nusantara' Partai Demokrat di JCC Senayan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tengah tantangan untuk mewujudkan masyarakat aman, tenteram, dan damai, kita harus bisa mengelola perbedaan berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Meningkatkan tenggang rasa adalah sesuatu yang mutlak. Kita tidak boleh tercabik oleh kekerasan dan perbedaan," imbuhnya.
Menurut SBY, bangsa Indonesia akan semakin kuat jika mampu mengelola perbedaan yang ada dengan cinta kasih. Dia mengatakan, menunjukan kesalehan sosial dengan cara berbagi dan memberi juga mampu memupuk persatuan.
"Love, care, and share untuk memerangi kemiskinan. Kita bertekad, masyarakat akan makmur dan sejahtera bersama-sama, maka dibutuhkan kesetiakawanan untuk berbagi," ucapnya.
"Yang kuat bantu yang lemah, kaya bantu yang miskin, yang maju bantu yang tidak maju. Ini yang kerap disebut sustainable growth with equality. Kita harus bergandengan tangan untuk melanjutkan pembangunan," tutur SBY. (idh/fdn)