Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi mengatakan bahwa saat ini Golkar sudah mereformasi susunan keanggotaannya. Saat ini dalam kepengurusan Golkar, 65 persen diisi oleh kader berumur 17-40 tahun.
"Sekarang sudah banyak melakukan reformasi di dalam partai. Kami sekarang komposisi di dalam partai sudah mirip dengan demografi warga DKI. Jadi (yang umur) 17-40 tahun ada 65%," kata Fayakhun di acara pasar murah Golkar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fayakhun juga menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah Golkar merupakan inovasi partainya dalam berkampanye untuk Ahok-Djarot. Dia pun berharap warga DKI memberikan izin kepada Ahok-Djarot agar bisa melanjutkan kepemimpinan mereka di periode kedua tahun 2017-2022.
"Kegiatan ini juga sebagai inovasi, bagaimana kita tidak lagi kampanye dialogis, searah, selesai lalu bubar. Tapi partai politik ada bersama warga setiap saat bersama-sama kita mengawal pemerintahan," tutur Fayakhun.
"Partai Golkar DKI akan mengawal bersama-sama, mudah-mudahan periode kedua beliau menjabat lagi," sambungnya.
Kader Golkar Pakai Kemeja Kotak-kotak Berwarna Kuning
Dalam acara pasar murah Golkar yang diberi tema 'Syukuran Jakarta', ada pemandangan berbeda dari biasanya terkait kemeja kotak-kotak yang menjadi kemeja khas pasangan Ahok-Djarot. Bila biasanya berwarna merah, dalam acara tersebut kemeja kotak-kotak tersebut berwarna kuning.
Ketua DPD Golkar DKI Fayakhun Andriadi memberikan penjelasan mengapa kemeja kotak-kotak yang dikenakan oleh kader Golkar berwarna kuning. Ia mengatakan kemeja kotak-kotak berwarna kuning adalah ciri khas partai Golkar.
Foto: Agung Pambudhy |
Anggota DPR ini juga mengatakan kemeja kotak-kotak kuning akan digunakan saat hari pemilihan pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang. Kemeja seperti itu akan menjadi seragam yang menandakan saksi Golkar.
"Nanti tanggal 15 Februari (2017) di semua TPS ada orang Golkar dengan kotak-kotak begini (kuning) tanpa lambang Golkar. Kita kawal di semua TPS," ungkap Fayakhun. (bis/elz)












































Foto: Agung Pambudhy