Operasi Tinombala Berhasil, Pangdam Merdeka Fokus ke Teritorial

Operasi Tinombala Berhasil, Pangdam Merdeka Fokus ke Teritorial

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 19 Jan 2017 16:46 WIB
Foto: Kodam Merdeka (Ist)
Jakarta - Operasi Tinombala sukses menumpas kelompok teroris Santoso di Poso. Kodam XIII/Merdeka, yang membawahi wilayah Sulawesi Tengah, kini fokus pada penanganan yang bersifat teritorial.

Dalam Operasi Tinombala, TNI memberikan bantuan kendali operasi (BKO). Kini anggota kelompok Santoso tersisa 9-10 orang.

"Kami mengikuti pola operasi yang selama ini dilakukan Satgas Tinombala," ungkap Pangdam Merdeka Mayjen Ganip Warsito saat berbincang dengan detikcom, Kamis (19/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganip, yang tengah mengikuti Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, mengatakan BKO prajuritnya yang diberikan dalam Operasi Tinombala kini berkurang. Ini terjadi karena terus berkurangnya kroni-kroni teroris Santoso. "Justru pengurangan, karena keberhasilan Operasi Tinombala sebelumnya dan sisa itu tinggal 9 orang," kata Ganip.

Kodam Merdeka, yang baru saja kembali terbentuk setelah berpisah dengan Kodam VII/Wirabuana, kini fokus pada pendekatan teritorial, yakni melalui Korem 132/Tadulako di Palu. "Kami lebih pada yang sifatnya teritorial. Hulunya kami perbaiki, mereduksi apa yg terjadi di hilir. Untuk menghindari pengaruh-pengaruh radikal yang terjadi di masyarakat melalui kegiatan operasi teritorial," ucap Ganip.

Berbagai cara dilakukan oleh Korem Tadulako. Beberapa di antaranya, kata Ganip, merupakan pendampingan-pendampingan kepada masyarakat setempat. "Seperti membantu masyarakat di bidang pertanian, keterampilan. Bahkan sudah mendapat perhatian dari Mensos hasilnya dari apa yang diberikan kami kepada masyarakat, pelatihan jahit-menjahit," terangnya.

"Kegiatan peningkatan produktivitas masyarakat. Kami kemarin membangun gereja, masjid yang sempat rusak karena konflik Poso dulu," imbuh Ganip.

Mantan Panglima Divisi 2/Kostrad ini mengatakan Kodam Merdeka melalui jajarannya juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik. Menurut Ganip, kegiatan itu antara lain pelaksanaan berbagai kegiatan agama untuk masyarakat serta pemberian wawasan kebangsaan dan bela negara.

"Kehidupan toleransi antarumat beragama. Hulu itu fundamentalnya sehingga mengurangi hal-hal yang menimbulkan pola pikir radikal, yang melahirkan terorisme dan kekerasan," ucap jenderal bintang dua itu.

"Kalau hilir ditangani, tapi hulu tidak, maka nanti masih akan terus muncul aksi-aksi radikal sehingga hulunya dibenahi supaya airnya jernih," sambung Ganip.

Kodam Merdeka baru saja 'berpisah' dari Kodam Wirabuana. Nantinya Kodam Wirabuana, yang dipimpin oleh Pangdam Mayjen Agus Surya Bakti, akan dilikuidasi dan dikembalikan menjadi Kodam XIV/Hasanuddin. (elz/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads