Peti jenazah Supriyati digotong personel TNI. Putra-putri Kolonel Sugiyono menghadiri prosesi pemakaman, Kamis (19/1/2017).
Putra keenam Kolonel Sugiyono, Ganis Priyono, menuturkan kenangan soal ibunya yang dikenal tangguh. Setelah Kolonel Sugiyono meninggal, Supriyati-lah yang berjuang membesarkan tujuh putra-putrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sejak tahun 1965, sejak meninggalnya Bapak, Ibu berjuang mendidik tujuh putra-putrinya hingga menjadi sarjana semua. Pada peristiwa G 30 S itu, saya berumur 2 tahun dan Ibu sedang mengandung anak perempuan yang dinantikan Bapak," kata.
Dia mengenang Supriyati sebagai sosok yang sederhana dan penolong. Supriyati, menurutnya, memiliki yayasan untuk menyekolahkan anak-anak tidak mampu.
Sementara itu, Komandan Kodim 0732 Sleman Letkol Djoko Sujarwo mengatakan pemakaman tidak dilakukan secara militer. Namun TNI membantu pemakaman dan menerjunkan 200 personel.
"Sebagai bentuk penghargaan terhadap istri Pahlawan Revolusi, maka TNI ikut membantu proses pemakaman," katanya.
![]() |
Supriyati meninggal pada Selasa (18/1) di RS Bethesda, Yogyakarta. Suami Supriyati, Kolonel Sugiyono, merupakan salah seorang korban peristiwa Gerakan 30 September. Dia adalah mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas.
Kolonel Sugiyono, yang dimakamkan di TMP Semaki, Yogyakarta, meninggal pada 1 Oktober 1965 pada usia 39 tahun. (fdn/fdn)