Ramai Soal Lumba-lumba, Ini Aturan Angkut Mamalia Laut di Pesawat

Ramai Soal Lumba-lumba, Ini Aturan Angkut Mamalia Laut di Pesawat

Nograhany Widhi K - detikNews
Rabu, 18 Jan 2017 16:55 WIB
Foto: Lumba-lumba yang diangkut kargo Sriwijaya Air (Instagram @melaniesubono)
Jakarta - Lumba-lumba yang diangkut pesawat Sriwijaya Air menjadi viral dan diprotes. Cara mengangkut lumba-lumba itu dinilai tak sesuai dengan standar Cites. Bagaimana standarnya?

Cites alias Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (Konvensi Perdagangan Internasional atas spesies terancam punah dari flora dan fauna liar) yang juga dikenal sebagai Konvensi Washington. Ini adalah perjanjian multilateral yang sudah diratifikasi 183 negara, termasuk Indonesia sejak tahun 1978.

Di Indonesia, aturan ratifikasi ini dipastikan berlaku di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai management authority dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai scientific authority.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Lumba-lumba Diangkut Sriwijaya Air, Menteri Siti: Ada Standarnya)

Cites mengatur tersendiri untuk mengangkut ikan dan mamalia laut seperti lumba-lumba, paus dan dugong. Dalam Guide for Transport untuk mamalia laut disebutkan hanya binatang sehat saja yang boleh diangkut.

Disebutkan pula wadah atau kontainer mamalia laut itu haruslah yang tahan bocor dan terbuka di atasnya. Di bawah kontainer itu harus ada matras atau busa yang tidak mengganggu sirip mamalia laut itu. Air harus ditambahkan ke dalam kontainer sehingga 1,5 hingga dua pertiga tubuh mamalia laut itu terbenam dalam air. Bagian yang tidak terbenam air harus dilapisi zat lanoline atau yang sejenis.

Ramai Soal Lumba-lumba, Ini Aturan Angkut Mamalia Laut di PesawatFoto: Aturan Cites soal pengangkutan mamalia laut (Cites.org)


(Baca juga: Aktivis Pencinta Lingkungan Protes Sriwijaya Air Angkut Lumba-lumba)

Seperti diberitakan sebelumnya, artis dan aktivis lingkungan Melanie Subono memprotes maskapai Sriwijaya Air melalui akun media sosialnya di twitter dan instagram karena mengangkut lumba-lumba yang dinilai tidak sesuai standar yang dikatakannya "angkut kering" dari Jakarta ke Balikpapan. Pengangkutan lumba-lumba itu juga dikatakan Melanie untuk tujuan sirkus.

detikcom melakukan konfirmasi pada maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Corporate Secretary Sriwijaya Air Agus Sujono membenarkan bahwa maskapainya yang mengangkut lumba-lumba itu ke Balikpapan kemarin.

"Itu dari Taman Impian Jaya Ancol, kemarin (penerbangannya) ke Balikpapan," jelas Agus saat dikonfirmasi Rabu (18/1/2017).

Agus menegaskan pihaknya sebagai pengangkut memang bisa mengangkut hewan hidup. Sebelum diangkut, maskapai Sriwijaya, lanjut Agus, selalu menanyakan untuk tujuan apa hewan itu diangkut.

(Baca juga: Viral Lumba-lumba Diangkut Pesawat, Ini Penjelasan Sriwijaya Air)

"Kita angkut dan catatan-catatannya kami tanyakan untuk apa, kemarin untuk edukasi dan konservasi," jelas Agus.

Untuk protes Melanie karena lumba-lumba itu "diangkut kering", Agus mengatakan, "Metode pengangkutan tentu sudah memenuhi standar requirement dari konservasi binatang".

Mengenai seruan Melanie untuk tidak lagi menggunakan Sriwijaya Air karena mengangkut lumba-lumba, Agus menjelaskan di sini perlu dipahami posisi Sriwijaya Air sebagai pihak pengangkut.

"Melanie atau siapapun itu belum paham posisinya (Sriwijaya Air). Kalau sudah tahu posisinya saya yakin nggaklah. Kami pengangkut saja, seandainya binatang yang perlu bantuan perlu diangkut untuk dilakukan pengobatan, apa kami harus menolak?" katanya.



(nwk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads