Gunung Talang Meletus, 20 Ribu Warga Mengungsi

Gunung Talang Meletus, 20 Ribu Warga Mengungsi

- detikNews
Rabu, 13 Apr 2005 02:39 WIB
Padang - Sekitar 20 ribu warga yang bermukim di sekitar Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) dievakuasi ke tempat yang dianggap aman oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat menyusul semakin meningkatnya aktivitas vulkanik gunung tersebut setelah meletus pada Selasa (12/4/2005) kemarin.Warga yang mengungsi berasal dari 5 nagari yang berada di kaki gunung, yakni nagari Batu Dalam, Bukit Sileh, Batu Bajanjang, Koto Laweh, dan nagari Air Batumbuk.Berdasarkan pantauan detikcom di sekitar Pos Pengamatan Gunung Talang, sekitar 2000 meter dari kaki gunung, Selasa (12/4/2004), meletusnya gunung berapi dengan ketinggian sekitar 2.597 mdpl tersebut, menyebabkan hampir seluruh lokasi yang berada di sekitar gunung ditutupi oleh abu vulkanik dengan ketebalan rata-rata satu centimeter.Menurut salah seorang warga, Rusman (41), hampir seluruh warga yang kini mengungsi berprofesi sebagai petani sayur dan peternak. Dengan meletusnya Gunung Talang, tanaman mereka dipastikan akan gagal panen dan sangat sulit untuk mendapatkan makanan ternak hingga beberapa bulan mendatang. "Di samping menganggu pernapasan, abu juga menyebabkan mata perih. Tolong sampaikan, kami betul-betul berharap pemerintah dapat membantu ekonomi kami begitu bencana ini usai," ujarnya.Petugas pengamatan Gunung Talang, Dalipa, mengatakan aktivitas Gunung Talang meningkat drastis sejak terjadinya gempa tektonik di selat Mentawai minggu lalu. "Kami mencatat sedikitnya telah terjadi 599 kali gempa tektonik pada minggu lalu. Hal itu memicu meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Talang hingga meletus sebanyak tiga kali pada pukul 03.52 WIB, Selasa lalu," ujarnya.Dikatakan Dalipa, selain menyemburkan abu dan percikan api setinggi 1 kilometer, letusan Gunung Talang juga disertai dengan gempa berkekuatan sekitar 5,9 skala richter. "Kita meminta Pemkab Solok untuk mengungsikan warga pada pukul 08.00 WIB. Hal itu kita lakukan karena warga yang bermukim pada ketinggian 2000 meter Gunung Talang jumlahnya sangat banyak," terangnya.Selama ini, lanjut dia, aktivitas Gunung Talang dianggap oleh sebagaian besar warga tidak terlalu mencemaskan bila dibandingkan dengan aktivitas gunung berapi lainnya di Sumatera Barat. Gunung Talang memiliki satu kawah puncak yang sudah dianggap mati dan dua kawah aktif lainnya di bagian Utara, yakni kawah Gabuo Atas dan Gabuo Bawah. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 1883 meski terdapat beberapa kali letusan kecil yang tidak mengkhawatirkan pada tahun 1965, 1967, 1987, 2001, dan 2003 lalu."Kawah yang meletus kemarin, ternyata kawah puncak yang dianggap telah mati. Di samping itu, turut meletus satu kawah yang baru terbentuk di bagian Barat gunung bersamaan dengan meletusnya kawah puncak. Selama ini pihak Vulkanologi memberi perhatian lebih pada Gunung Talang karena gunung ini didiami oleh sangat banyak warga," lanjutnya.Lebih lanjut, Dalipa mengatakan, banyaknya letusan dengan jarak yang pendek menunjukkan aktivitas gunung tersebut sudah mencemaskan dan dinyatakan berbahaya untuk keselamatan warga. Menurutnya, dalam 1 jam terjadi sekitar 7-12 letusan. "Dari pukul 08.00 WIB-14.00 WIB kami mencatat telah terjadi 44 kali letusan. Saya tidak dapat memastikan akan terjadi letusan yang lebih besar. Namun, secara jujur saya memperkirakan hal itu dapat saja terjadi," ujarnya.Empat Pusat LetusanUntuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Dalipa menghimbau, warga yang bermukim di radius 5 kilometer dari pusat letusan agar jangan kembali dulu ke rumah. Daerah yang dinyatakan berbahaya tersebut adalah daerah Batu Bajanjang, Kampung Batu Dalam, Bukit Sileh, dan Aur Batumbuk.Berdasarkan pantauan detikcom, ribuan warga dari 4 lokasi tersebut sudah mengungsi ke sejumlah tempat, antara lain ke daerah Kubang Nan Duo dan ke komplek Gedung Olah Raga (GOR) Kabupaten Solok. Sementara, Bupati Solok Gamawan Fauzi, ketika dihubungi detikcom melalui telepon mengatakan pengungsi ditampung di 7 (tujuh) nagari yang terletak cukup jauh dari pusat letusan, seperti di Kecamatan Payung Sekaki dan Alahan Panjang. "Untuk mengangkut warga, Pemkab menyediakan truk dan bus. Mereka kini ditempatkan di sejumlah gedung sekolah, kantor kecamatan, dan tenda-tenda darurat," demikian Gamawan Fauzi. (mar/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads