"Kami sebagai orang tua Ari sudah ikhlas dengan kepergiannya, akan tetapi terkait penyebab meninggalnya ini yang kami belum bisa menerima. Menurut kami sangat tidak mungkin meninggal tenggelam di kolam renang ada luka memar di perut dan mulut mengeluarkan darah," ujar ayah Ari Pratama, Gunawan, di rumahnya, Dusun Tompe, Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Gunawan mengaku belum menerima penjelasan terkait penyebab kematian anaknya. Menurut dia, sebelumnya pihak keluarga telah mengirimkan surat pengaduan ke Polrestabes Makasar. Namun proses penyelidikan sempat tertunda karena lokasi kejadian berada di di wilayah hukum Polres Maros.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur ATKP Makassar I Wayan Julianta yang dihubungi secara terpisah menjelaskan kasus itu terjadi di luar kampus pada November 2016. "Kami sudah sudah melakukan langkah sesuai SOP (standard operating procedure) dengan menghubungi keluarga, dan mengurus pemulangan jenazah ke kampung halaman," kata I Wayan Juliarta kepada detikcom hari ini, Senin (16/1/2017).
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Ari Pratama ditemukan tenggelam di kolam renang Brigif Para Raider 3 Kostrad di Maros. Saat itu, korban tengah bersama 10 temannya. Karena kurang sehat, korban tidak berenang dan hanya bersantai di gazebo bersama seorang taruna. Berselang satu jam kemudian, korban ditemukan tenggelam di kolam renang lain dengan kedalaman empat meter.
(bdh/try)