Apabila ingin masuk ke dalam resto, pengunjung harus merogoh kocek minimal Rp 300 ribu, artinya pengunjung harus melakukan minimal order Rp 300 ribu. Tak hanya itu, hanya untuk masuk ke ruangan kaca tempat penguin berada, pengunjung harus kembali membayar 50 ribu.
Seperti dilihat detikcom, Senin (16/1/2017), ada enam penguin yang berada dalam ruangan kaca. Ruangan kaca yang didesain menyerupai tempat habitatnya ini bisa dimasuki oleh pengunjung setelah membayar Rp 50 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Penguin ini boleh dikasih makan dari pagi (jam resto buka) sampai jam setengah satu siang," kata penjaga ruangan kaca tempat penguin berada, Egi, saat berbincang dengan detikcom di lokasi restoran, Mal Neo Soho, Jl S Parman, Jakarta Barat.
Egi menyebut penguin-penguin itu berasal dari Taman Safari. Dia menyebut pengunjung yang datang ke resto memang kebanyakan hanya untuk melihat penguin itu dan berfoto.
Hingga pukul 12.30 WIB, tampak ada dua kelompok pengunjung yang melihat penguin-penguin itu di ruangan kaca. Kelompok yang pertama adalah sebuah keluarga dengan seorang anak yang masuk ke ruangan kaca.
![]() |
Si anak tampak senang saat memberi makan penguin-penguin tersebut. Yang kedua adalah seorang ibu hamil beserta suaminya.
Mereka juga kelihatan antusias saat dikerubungi oleh penguin.
Sebelumnya, keberadaan penguin di restoran ini mendapat protes dari aktivis pencinta satwa. Mereka melakukan aksi damai di depan Mal Neo Soho kemarin, Minggu (15/1).
"Harusnya satwa liar itu berada di habitat aslinya. Kalau kita biarkan dia hidup di akuarium, itu dengan tidak sadar anak kita bisa mendapatkan pendidikan atau edukasi yang salah," ujar perwakilan massa aksi, Inge Sigarlaki.
Pihak manajemen Pingoo, diwakili kuasa hukumnya Jeffrey Napitupulu, menjawab protes Inge dan kawan-kawan. Jeffrey menegaskan pihaknya sudah mengantongi izin untuk membawa penguin-penguin tersebut.
"Saya kira kita harus berimbang. Mereka juga belum melihat izin-izin yang sudah kita urus. Jadi begini lo, orang orang yang berbisnis di Jakarta tidak mungkin tidak memiliki izin, kan begitu," ujar Jeffrey.
"Apalagi kemungkinan nanti kan banyak. Mungkin saja Pak Presiden nanti datang atau bagaimana kalau dibilang tidak ada izinnya dan tidak sesuai peraturan, kurang-lebih seperti itu. Saya berkeyakinan bahwa dari pihak manajemen sudah provide, sudah berkoordinasi dengan pihak yang terkait, kurang-lebih seperti itu, sih," ujar Jeffrey. (nth/nth)