"Nah, sekarang 20 persen ditambah dengan tambahan 10 ribu. Adapun persoalan ya namanya dengan memberangkatkan begitu banyak orang tentu ada masalah dari tahun ke tahun. Tahun ini ada masalah makanan, nanti masalah transportasi, akomodasi, masalah paspor, macam-macamlah. Tapi semua bisa diselesaikan," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2017).
JK mengatakan kuota haji Indonesia sempat mendapatkan pengurangan lantaran proses renovasi yang dilakukan di Masjidil Haram. Proses renovasi sudah dilaporkan hampir rampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, penambahan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi akan ditindaklanjuti pemerintah. Pemerintah, menurut JK, pernah memberangkatkan haji sebanyak 220 ribu orang beberapa tahun lalu.
"Tidak ada masalah tahun lalu. Institusi kita siap untuk itu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama menyiapkan penyelenggaraan haji setelah penambahan kuota haji pada tahun 2017. Kemenag juga berencana memprioritaskan jemaah yang sudah melunasi biaya haji namun belum berangkat ke Tanah Suci.
"Titik krusial yang harus kita lakukan adalah persiapan dalam negeri, persiapan-persiapan embarkasi, penyiapan kloter karena akan ada lebih dari 500 kloter. Tahun lalu kloter kita 385, sekarang lebih dari 500 kloter yang akan diberangkatkan di 13 embarkasi di seluruh Indonesia," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Jamil di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1).
(fiq/fdn)