Tercatat, jumlah penumpang yang dilayani oleh AP II pada penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 mengalami peningkatan sebesar 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, ada 6.674.311 penumpang yang dilayani oleh AP II, sedangkan tahun lalu sebanyak 5.262.798 penumpang. Sementara itu, pergerakan pesawat mengalami peningkatan 4 persen dari tahun lalu. Dari yang sebelumnya sebanyak 44.395 pergerakan menjadi 46.196 pergerakan.
Saat ini Angkasa Pura II mengelola 13 bandara yakni Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2017, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menjadi bandara dengan jumlah penumpang terbanyak dengan melayani 3,96 juta penumpang. Sementara di peringkat kedua adalah Bandara Kualanamu, Deli Serdang sebanyak 673.459 penumpang, lalu Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sebanyak 421.864 penumpang.
"Kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru ini juga tidak lepas dari peningkatan sejumlah fasilitas untuk kenyamanan khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta seperti diperluasnya lapangan parkir, ketersediaan taksi dan bus, self service check-in kios, serta WiFi berkecepatan tinggi di Terminal 1, 2, dan 3," jelas Awaluddin.
Untuk tahun ini, AP II mengharapkan para maskapai untuk mengoperasikan pesawat berbadan besar atau wide body untuk menggantikan pesawat berbadan sedang atau narrow body. Hal tersebut untuk mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan khususnya di saat musim libur seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
Pengoperasian pesawat wide body juga dapat mengoptimalkan peran bandara dalam memperluas konektivitas penerbangan. Ini disebut guna mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata nasional. (bis/elz)











































