"Memang kalau untuk SMA dan SMK selama ini belum gratis, yang gratis betul kan SD dan SMP. Yang jelas kami mengharapkan untuk siswa-siswi miskin harus digratiskan. Selain digratiskan juga harus diberikan santunan," ujar Muhadjir kepada wartawan usai melakukan inspeksi mendadak di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Kamis (12/1/2017).
Muhajdir menegaskan, pungutan yang dilakukan di sekolah harus sesuai aturan. Pihaknya sudah mengeluarkan peraturan menteri yang mengatur khusus pungutan siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada wartawan, Muhadjir juga menyinggung target penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMA dan SMK.
"Untuk UNBK tingkat SMA dan SMK kami tergetkan 80 persen di seluruh Indonesia. Karena hampir rata-rata SMK dan SMA itu posisi tempatnya sekolah d idalam kota, kalau sekolah SMP itu masih banyak yang berada di luar kota kami tidak terlalu mentargetkan ya paling tidak 30 persen yang memakai komputer," imbuhnya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini