Penganiayaan yang disebut 'pelajaran' oleh para taruna senior itu dilakukan sekitar pukul 22.30, Selasa (11/1). Amirullah dan lima taruna junior lainnya dikumpulkan di gedung Dormitory 4 kamar DM-205 lantai 2.
"Penganiayaan yang dilakukan secara bergantian di ruang ganti atau loker STIP," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Awal Chairuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Kampus STIP Jakarta |
Pantauan detikcom di STIP, garis polisi masih terbentang di Dormitory DM-205. Di ruangan berukuran sekitar 10 x 4 meter tersebut terdapat lima buah ranjang susun.
Ada ruangan khusus loker di samping dormitory, terlihat ada beberapa handuk yang berceceran di lantai. Tapi tak ada nama Amirullah dalam daftar nama taruna yang menghuni DM-205 tersebut.
Tidak sembarang orang boleh memasuki kawasan barak taruna. Ada penjagaan ketat yang dilakukan oleh petugas internal STIP. Selain terpasang CCTV, pada barak taruna di STIP juga dipasang pagar dengan kawat berduri.
Kombes Awal menyebut ada empat dari lima orang tersangka yang menganiaya Amirullah. Sedangkan seorang tersangka menganiaya korban lainnya.
"Korban Amirullah ini dianiaya empat orang pelaku bernama Sisko Mataheru, Willy Hasiholan, Iswanto, dan Akbar Ramadhan, sementara pelaku Jakario tidak terlibat penganiayaan korban Amirullah, melainkan korban lain bernama Ahmad Fajar," kata Awal.
![]() |
Saat dipukuli, Amirullah terjatuh dan tidak sadarkan diri. Para pelaku, sambung Awal, memberikan minyak angin ke Amirullah, namun korban tak kunjung siuman.
Amirullah dinyatakan meninggal dunia setelah diperiksa tim dokter STIP. Jenazahnya langsung dibawa ke RS Said Sukanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.
![]() Kampus STIP Jakarta |
(fdn/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini