8 WNI yang Ditolak Masuk Singapura Ingin Studi Pengembangan Madrasah

8 WNI yang Ditolak Masuk Singapura Ingin Studi Pengembangan Madrasah

Bartanius Dony - detikNews
Rabu, 11 Jan 2017 16:31 WIB
Kombes Awi Setiono (Dony/detikcom)
Jakarta - Delapan warga negara Indonesia yang dikembalikan dari Malaysia merupakan rombongan pondok pesantren dari Sumatera Barat. Polisi mengatakan mereka hendak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan madrasah.

"Memang ini rombongan dari salah satu ponpes di Sumatera Barat, ada kegiatan-kegiatan pendidikan tentang keagamaan, terkait pengembangan madrasah," jelas Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2017).

Namun, saat hendak kembali ke Indonesia dari Malaysia melalui Singapura, pihak imigrasi Singapura menemukan adanya foto-foto yang berkaitan dengan ajaran radikal ISIS. Sehingga mereka diberikan status 'not to land' atau dilarang masuk ke Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya mereka dikembalikan ke Malaysia, yang kemudian dipulangkan ke Indonesia. Di Indonesia, mereka diperiksa intensif di Mako Brimob Kepulauan Riau.

Dari informasi yang didapat, gambar atau foto di handphone milik REH ternyata sudah dihapus. REH ini diketahui sebagai pemimpin rombongan.

"Dari Hasil pemeriksaan sementara, gambar dari handphone-nya memang sudah tidak ada, sudah di-delete (dihapus). Kenapa di-delete, informasinya diperintahkan dari Polisi Diraja Malaysia," ungkap Awi.

Awi juga menjelaskan mereka diperiksa intensif selama 1 x 24 jam. "Tentunya kita akan mendalami apa betul tuduhan dari Malaysia tersebut," pungkasnya. (rvk/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads