"Pokoknya tahun ini jangan ada asap, haram hukumnya ada asap. Tahun ini harus seperti tahun 2016, Riau tanpa asap," kata Mayjen Lodewyk di sela-sela bakti sosial pembagian kaki palsu di Lapangan Pancasila, Jl Sutomo, Pekanbaru, Rabu (11/1/2017).
Lodewyk mengatakan Presiden Joko Widodo menekankan, bila ada kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap kembali terjadi, konsekuensinya, Pangdamnya akan dicopot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kembali Riau berasap, sebelum saya dicopot Panglima, ya tentu saya terlebih dulu copot Danrem. Begitu juga, sebelum Danremnya saya dicopot, tentu Danrem akan copot Dandimnya," kata Lodewyk sembari tertawa.
Lodewyk menekankan, pihaknya akan tetap bekerja sama dengan berbagai instansi, mulai TNI/Polri, BPBD, hingga masyarakat untuk tetap memerangi kebakaran lahan, terutama pada musim kemarau tahun 2017 ini.
Dia menjelaskan, pada tahun 2016 Riau terbebas asap. Maka tahun ini hal yang sama juga harus dilakukan. Untuk itu, pihaknya akan kembali melakukan rapat koordinasi lintas instansi untuk menutupi bila ada kelemahan pencegahan pada tahun 2016.
"Kita akan rapat koordinasi lagi di sini. Semua pihak harus bersama-sama untuk mencegah kebakaran lahan," katanya.
Bila mengaca pada pencegahan tahun 2016 lalu, kata Lodewyk, ditemukan gubuk-gubuk di tengah kawasan hutan. Dipastikan, gubuk-gubuk tersebut dihuni masyarakat dari luar Riau.
"Nah, faktanya, penghuni gubuk itu bukan orang Riau, tapi pendatang. Jadi kita akan tindak tegas kalau ada yang bakar lagi. Begitu ada kelihatan titik api, tim langsung kita terjunkan dengan heli dan harus padam," tutup Lodewyk. (cha/bag)











































