"Aksi 212 bukan aksi makar. Aksi itu bisa berjalan lancar karena ada komunikasi dengan Polri. Bahkan Pak Kapolri datang memberikan sambutan," kata Rizieq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
Rizieq menjelaskan Polda Metro Jaya menyebut aksi 212 ditunggangi makar. Menurut Rizieq, jangan sampai ada kesalahpahaman dengan aparat penegak hukum.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Rizieq merasa sejak menggelar aksi bela Islam, aksi itu kerap disalahpahami oleh pemerintah. Bahkan ada upaya dari pihak tertentu yang menuduh Aksi Bela Islam dikaitkan dengan upaya merusak NKRI.
"Semenjak kami menggelar Aksi Bela Islam, kerap disalahpahami oleh pengambil kebijakan di negeri ini. Bahkan ada upaya kesengajaan media cetak dan elektronik seolah Aksi Bela Islam merusak Pancasila dan ingin merusak konstitusi UUD 1945," tuturnya.
Rizieq menegaskan persoalan NKRI tidak perlu diperdebatkan. Menurutnya, pilar negara jangan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berketuhanan.
"Persoalan NKRI itu sudah final, bukan didebatkan. Yang penting pilar negara tidak disalahgunakan oleh perilaku yang tidak berketuhanan. Kami fokus mengisi NKRI ini dengan aturan hukum Ketuhanan Yang Maha Esa," tandasnya. (dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini