.webp)
Keinginan Soni itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Eks Penyandang Penyakit Sosial dan Tuna Sosial Syahrial, yang mendampingi detikcom menyambangi Soni dan bocah Marcel di rumah singgah Dinsos Tangerang, Jl Iskandar Muda Nomor 1, Bendung Pintu Air Sepuluh, Neglasari, Mekarsari, Tangerang, Banten, Senin (9/1/2017).
"Iya dia mau, malah dia berkemauan keras. Yang Soni sampaikan itu, pertama, dia mau ketemu sama mamanya. Yang kedua, dia mau sekolah. Kemauan sekolahnya itu kuat," tutur Syahrial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski remaja seusia Soni lazimnya sudah mengenyam bangku SMP, menurut riwayat kartu keluarga yang ditunjukkan Dinsos Tangerang, SD saja Soni tak lulus.
Saat disambangi, Soni tampak sedang bersantai di ruang TV rumah singgah itu, tidur-tiduran sambil menemani sang adik, Marcel, bermain. Bahkan, saat ada yang menjenguknya membawakan jajanan dan roti, Soni ngemong Marcel, mulai dari menyuapi hingga menasihati agar roti dan jajanannya tidak dihabiskan sekaligus. "Nggak usah dibuka semua, simpan aja dulu, yang satunya buat nanti," atau "Ya udah, jangan dibuka lagi kalau nggak mau dimakan."
 Foto: Bocah Marcel dan kakaknya, Soni, di rumah singgah Dinsos Tangerang (Helda Ultri Lubis/detikcom) |
Syahrial menambahkan keinginan bertemu dengan ibunda ini sudah kuat sekali sejak Soni dan Marcel dievakuasi pada Rabu (4/1) lalu. Saat sudah tiba di rumah singgah, dan pihak Dinsos Tangerang membawa mereka untuk medical check up ke RSUD Tangerang, Soni menolak dan lebih ingin bertemu dengan ibundanya, Marisca Saputra (35). Padahal suhu badan mereka saat ditemukan tinggi.
"Jadi panas badan ya. Sekarang sudah kami lakukan medical check up di RSUD Kota Tangerang. Pemeriksaannya pertama si Marcel dulu yang kami bawa karena kemarin si Soni-nya masih belum siap. Karena si Soni mau ketemu sama mamanya terus," jelas Syahrial.
Saat itu Soni menolak dan bersikeras ingin bertemu dengan ibundanya. Akhirnya tim Dinsos Tangerang membuat 2 tim. Satu tim mengantar Marcel medical check up di RSUD Tangerang dan satu tim lagi mencari ibunya.
"Kalau kita tanya 'Di mana mama kamu?' si Soni nggak mau kasih tahu. Dia maunya ketemu sendiri. Nggak mau diantar, tapi itu nggak mungkin ya kan, takutnya ada kebentur di jalan segala macam, ya jadi kita nggak lepaslah, nggak kita kasih (bertemu ibunya sendirian-red). Tapi kami yang melakukan pencarian ke mamanya Soni, itu hari Jumat, hari ketiga ya, hari ketiga kita lakukan pencarian, dan ketemu," tutur Syahrial.
"Saya sendiri yang ketemu sama dia (ibunda Soni dan Marcel). Saya cari dan ketemu mamanya itu masih tinggal di seputar kota Tangerang-lah lokasinya," imbuhnya.
Setelah Dinsos Tangerang menemukan ibunya dan menyampaikan pesan yang dikirimkan ibunya, barulah Soni mau menjalani medical check up di RSUD Tangerang.
Perihal sang ibu, tetangga rumah tempat Marcel dan Soni tinggal di Perumahan Bugel Mas Indah Blok D2, Eriyanti, mengatakan Soni mengaku selalu bertemu dengan ibunya di kawasan Kebon Besar, Batuceper, Tangerang.
"Saya nggak tahu masalah sering ketemunya, tapi dari Soni, dia ngakunya begitu. Dia juga suka minta ongkos sama saya kadang Rp 5.000 kadang Rp 7.000, terus saya bilang, 'Ngapain ketemu sama ibu kamu Son, adek kamu itu nggak butuh materi, dia butuh kasih sayang dan perhatian. Bukan cuma adek kamu yang dua itu aja yang perlu diperhatiin'. Nah sering saya omelin seperti itu, reaksi dia (Soni) cuma diam saja," tutur Eriyanti, tetangga persis sebelah rumah yang juga putri ketua RT setempat ini.
(Baca juga: Kisah Marcel, Bocah Telantar di Tangerang dan Kepedulian Tetangga)
Soni dan Marcel merupakan anak pertama dan keempat dari pasangan Kho Tyu Hing dan Marisca Saputra (35). Ayah mereka telah meninggal dunia dan sang ibu menikah lagi dengan membawa anak kedua, Antonio Rayden (10), dan ketiga, Chelsea (6).
Sedangkan Soni dan Marcel ditinggalkan sang ibu bersama tantenya, Desi (34), yang menurut tetangga diduga menderita gangguan jiwa karena suka marah-marah tanpa alasan yang jelas, sejak 3,5 tahun lalu. Saat Marcel dan Soni dievakuasi ke rumah singgah pada Rabu (4/1) lalu, Desi dievakuasi ke RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta, untuk diperiksa kejiwaannya.
Evakuasi itu buntut dari kisah Marcel menjadi viral saat seorang tetangganya, Eka Sukmawati, merekam Marcel dalam kondisi kucel di depan rumah dan mem-posting video serta mengunggahnya di akun Instagram-nya, @ekasukmawati90.
(nwk/jor)
