Plt Gubernur Rapat di Kereta Wisata, Anies: Yang Penting Produktif

Plt Gubernur Rapat di Kereta Wisata, Anies: Yang Penting Produktif

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 09 Jan 2017 16:30 WIB
Plt Gubernur Rapat di Kereta Wisata, Anies: Yang Penting Produktif
Anies Baswedan (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono akan mengadakan rapat bersama pejabat Pemprov DKI di atas kereta wisata menuju Yogyakarta. Menanggapi hal tersebut, calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menilai yang penting dari sebuah rapat adalah produktivitasnya.

"Intinya, yang penting meeting-nya produktif, biayanya efisien. Kalau itu terpenuhi, dibandingkan menggunakan tempat lain nggak apa-apa," kata Anies di Palmerah, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017).

Anies enggan berkomentar banyak apakah rapat tersebut termaksud pemborosan apa tidak. "Wah saya nggak tahu itu pemborosan atau bukan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Raker Pemprov DKI di Kereta Wisata Bayar Rp 7 Juta, Ini Uraiannya

Sebuah rapat dinilai Anies dilihat dari hasilnya. Terkadang rapat membutuhkan ruang yang tertutup dan privat. Ini kadang dilakukannya saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Sebenarnya begini, sebenarnya kalau buat rapat, itu hasilnya. Dan lihat biayanya, saya nggak tahu biayanya seberapa mahal dia menggunakan itu. Tapi pengalaman saya dulu di birokrasi, kita sering kalau rapat itu harus betul-betul mengisolasi, ada rapat yang dilakukan tanpa interupsi," jelasnya.

Jika rapat digelar di kantor, terkadang ada interupsi yang mengganggu jalannya rapat. Ini yang membuat pihaknya saat itu melakukan rapat di tempat lain.

"Biasanya kalau di kantor selalu saja ada interupsi. Karena itu, biasanya suka dikerjakan, kita biasanya punya tempat, kalau kementerian itu punya mes yang bisa dipakai, lalu mes itu digunakan," ucap Anies.

"Saya nggak tahu di DKI punya apa tidak, kemudian menggunakan kereta api mereka dapat diskon apa tidak, tapi intinya, yang penting meeting-nya produktif," tambahnya.

Jika rapat yang dilakukan tidak produktif dan mengeluarkan biaya yang mahal, rapat tersebut dikatakannya tidak efisien dan efektif.

"Tapi bila itu tidak terpenuhi, itu lebih mahal, maka itu menjadi tidak efisien dan efektif," pungkas Anies. (nvl/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads