"Dia biasa membaca di mana saja, termasuk di dalam mobil. Dia juga memang suka menulis, dan mungkin karena masih anak-anak, tulisannya suka dikasih gambar," kata Eva Mazrieva, ibunda Adinda, kepada detikcom, Minggu (8/1/2017).
Foto: Dokumentasi Eva Mazrieva |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentang alasannya ingin menjadi ilmuwan, Adinda menjelaskan ia suka melihat orang bekerja di laboratorium, seperti di rumah sakit, membikin obat. "Uji coba bahan-bahan kimia untuk menjadi obat baru, yang mungkin bisa digunakan untuk penyakit yang belum ada obatnya," tulis Adinda.
Foto: Foto2. Dok Eva Mazrieva |
Menurut Eva, putri bungsunya itu sekarang duduk di kelas III dengan program khusus (Advance Academic Program). Program ini untuk anak-anak berbakat/berinteligensia tinggi. Dalam satu angkatan (100 siswa), dipilih 10-15 siswa yang memiliki hasil tes COGAT (Cognitive Abilities Tests) dan DRA (Developmental Reading Assessment) tertinggi untuk ditarik ke kelas khusus guna mendapat pelajaran lebih tinggi, 1-2 tingkat, dari kelas seharusnya.
"Jadi, jika Adinda sekarang di kelas 3, dia mendapat pelajaran kelas 4 dan 5," kata Eva.
Selain Adinda, dua di antara tiga kakaknya (Aditya dan Aisya) berhasil masuk kelas khusus AAP. Satu kakaknya lagi (Artha) belum berhasil, "Tapi ia santai saja karena memang lebih suka art/desain," ujar Eva.
Pekan lalu, Adinda mendapat surat dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Surat dari Gedung Putih tertanggal 3 Januari 2017 itu merupakan balasan atas surat yang dikirimkan Adinda, November tahun lalu.
Baca juga: Kisah Bocah Kelahiran Jakarta Dapat Surat Balasan dari Obama (jat/erd)












































Foto: Dokumentasi Eva Mazrieva
Foto: Foto2. Dok Eva Mazrieva