Demikian disampaikan, Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama (Laksma) S Irawan dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Minggu (8/1/2017). Irawan menjelaskan, kapal tanpa nama yang mengangkut solar tersebut ditangkap tim Western Fleet Quick Response (WFQR) di perairan Pulau Karimun Kecil, Kabupaten Karimun, Kepri pada Sabtu (7/1) malam.
"Upaya penggagalan penyelundupan BBM jenis solar ini bermula dari kegiatan patroli tim WFQR. Tim mencurigai adanya pergerakan kapal motor tanpa nama yang melakukan aktivitas di tengah kegelapan malam dan gelombang laut yang cukup tinggi," kata Irawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai standar SOP, tim lmelepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan laju kapal tersebut. Dan akhirnya kapal berhasil ditangkap," kata Irawan.
Irawan mengungkapkan, para pelaku ini masih merupakan pemain lama. Mereka terindikasi berhubungan dengan sindikat internasional penyelundupan BBM. Modus yang digunakan, dengan mengambil BBM ilegal dari West OPL dengan cara ship to ship selanjutnya dibawa ke perairan Tanjung Balai Karimun untuk diangkut dengan menggunakan kapal-kapal berukuran kecil.
"Dari kapal tanpa nama berbendera Indonesia ini, kita mengamankan empat orang. Mereka adalah, IB, sebagai nakhoda, YR, EP dan BG sebagai ABK. Kapal tersebut milik I, merupakan warga Pulau Buru Tanjung Balai Karimun," kata Irawan.
Kapal tersebut, kata Irawan, melanggar izin berlayar. BBM yang diselundupkan ini, diduga berasal dari luar negeri yang dibawa masuk ke Indonesia. Aksi penyelundupan ini sudah sering terjadi, namun kali ini penyelundupan solar jenis HSD dari luar negeri akan dijual ke Indonesia.
"Kita peringatan kepada pelaku kejahatan di laut untuk menghentikan segala bentuk kegiatan ilegal yang jelas-jelas merugikan negara. Kami akan terus memburu siapapun pelakunya, prajurit saya akan melakukan tindakan tegas apa bila diperlukan akan dilakukan tembak ditempat jika mereka melakukan perlawanan dan membahayakan petugas," tutup Irawan.
Saat ini kapal penyelundupan solar 30 ton tersebut tengah dibawa dari Karimun menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV di Tanjung Pinang. Kapal penyelundup itu mendapat pengawalan ketat tim TNL AL. (cha/rvk)











































