"Bahkan intoleran sekarang sesama muslim. Sumber dari masalah harus diselesaikan," kata Azyumardi di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).
Hal tersebut disampaikan pada acara pengajian bulanan pimpinan pusat (PP) Muhammadiyah yang mengusung tema 'Merawat Kerukunan Kehidupan Beragama'. Azyumardi menjelaskan salah satu faktor penyebab intoleransi umat muslim karena gejolak di negara Timur Tengah saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, isu di media sosial juga mempengaruhi intoleransi. Hal tersebut kerap terjadi akibat maraknya pemberitaan yang hoax.
"Kecenderungan ketidakrukunan meningkat, ditambah lagi isu di media sosial. Bahkan ada yang bilang haram makan ayam bakar dan ikan bakar karena Nabi tidak pernah makan yang seperti itu," jelas Azyumardi.
Faktor lain penyebab ketidakrukunan yakni masalah Pilkada dan Pilpres. Bahkan, di kasus tertentu, kata Azyumardi, dapat memunculkan 'perang dingin' di keluarga.
"Saya kira dinamika politik baik Pilpres maupun Pilkada kerap terjadi penyalahgunaan doktrin agama. Yang terakhir menimbulkan gejolak di ormas. Kasus Ahok itu menimbulkan gejolak, bahkan sampai keluarga, menimbulkan permusuhan sesama muslim," tutupnya.
Dalam acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Kementerian Agama Prof Abdul Mas'ud dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq Mughni. Sementara itu, salah satu peserta pengajian yang hadir adalah Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AM Fatwa. (dkp/dhn)