Plesetan Pancagila, Fadli Zon: Kalau Benar, Ini Pelecehan!

Plesetan Pancagila, Fadli Zon: Kalau Benar, Ini Pelecehan!

Andhika Prasetia - detikNews
Jumat, 06 Jan 2017 14:49 WIB
Foto: Rois Jajeli/detikcom
Jakarta - Indonesia berencana menghentikan kerja sama militer dengan Australia terkait insiden Pancagila. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, jika hal tersebut terbukti benar, itu merupakan pelecehan terhadap dasar negara dan bangsa Indonesia.

"Kalau benar, ini pelecehan terhadap dasar negara kita, sekaligus pelecehan terhadap bangsa Indonesia," ungkap Fadli melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (6/1/2017).

Selain itu, politikus Gerindra ini meminta pemerintah Australia menyampaikan permohonan maaf sekaligus menjelaskan masalah tersebut. Plesetan 'Pancagila' sendiri perlu diinvestigasi lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu diteliti lebih lanjut apakah penyebutan 'Pancagila' itu hanya ungkapan pribadi atau sikap yang tertuang dalam kurikulum. Demikian pula intensi untuk mendukung Papua lepas dari Indonesia," jelas Fadli.

Fadli mengimbau kepada pemerintah Australia segera mengusut kasus ini untuk menjaga hubungan bilateral dengan Indonesia. Dia berharap kerja sama Indonesia dengan Australia tetap terjaga.

"Pemerintah Australia harus menjelaskan agar ada mutual trust dalam hubungan bilateral kedua negara. Tentu Australia adalah negara strategis dalam hubungan internasional kita dan kerja sama harus tetap dijaga," pungkasnya.

Rencana penghentian kerja sama militer merupakan buntut dari ditemukannya material pelatihan di Barak Campbell di Kota Perth, Australia Barat, yang menghina Indonesia. Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull berharap masalah bisa segera diselesaikan.

"Saya berharap agar hal ini diselesaikan secepat mungkin," ungkap Turnbull dalam sebuah pernyataan seperti dilansir 9news, Jumat (6/1).



(dkp/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads