Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, untuk membendung kekuatan negatif media sosial, terutama di kalangan pelajar, fungsi edukasi oleh para guru seharusnya dikedepankan. Pasalnya, kenakalan pelajar yang dulu bersifat riil kini beralih ke dunia maya.
"Peran guru harus mampu membendung dan mengedukasi pelajar agar sehat dalam bermedia sosial. Kalau dulu guru bimbingan konseling hanya menegur anak tawuran, sekarang berbeda karena tawurannya di medsos," beber Dedi seusai acara deklarasi Hidup Sehat Tanpa Hoax di Alun-alun Pasanggrahan Padjadjaran, Purwakarta, Jumat (6/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, kata Purwanto, wali kelas dapat memantau seluruh posting-an media sosial anak didiknya. Sehingga, jika terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan media sosial oleh pelajar, guru akan dapat segera memantaunya dan memberi pengarahan.
"Sekarang ini semua guru kan sudah punya media sosial, minimal Facebook. Jadi, dengan pencegahan seperti itu, kita bisa membuat media sosial yang positif dan sehat," ucap Purwanto.
Selain itu, pihaknya telah memberdayakan para guru IT untuk tidak hanya memberikan pelajaran kepada para pelajar, namun juga turut memberikan bimbingan dan advokasi kepada guru lain agar tidak ada lagi yang gaptek. "Semua guru di Purwakarta harus melek teknologi," tutup Purwanto. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini