Melihat Anak Para Calon Gubernur DKI di Suasana Kampanye

Jakarta - Putra dan putri dari calon Gubernur Jakarta juga muncul dalam suasana kampanye kali ini. Mereka dibawa ayahnya ke luar rumah atau sekadar disorot kamera untuk beraktivitas seperti biasa.

Meski pertarungan di Pilgub DKI terkadang begitu seru, ternyata suasana politik ini tetap ramah anak, paling tidak untuk anak para calon.

Calon gubernur nomor urut 1, Agus Yudhoyono, bahkan masih sempat mengantarkan anaknya jalan-jalan. Di akun Instagram @agusyudhoyono, terlihat Agus menggendong tas berwarna merah jambu milik putrinya yang bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono (Aira). Mereka berdua berjalan-jalan sambil mengenakan kaus kampanye bertuliskan 'AHY'.

Potret kebersamaan Agus Yudhoyono dan putrinya, Aira (Instagram/agusyudhoyono)

Namun Aira ternyata harus kehilangan banyak waktu sejak Agus maju dalam Pilgub DKI 2017. Aira pernah melontarkan protes ke Agus. "Oh ya protes setiap saat. 'Nih Papi kenapa kok sekarang jarang sekali main sama Aira'," ujar Agus tersenyum menjawab pertanyaan wartawan.

Agus bercerita tentang anaknya seusai acara kampanye tatap muka bersama Asosiasi Tenun dan Songket Nusantara di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016). Meski begitu, Agus tetap bisa menyempatkan waktu, misalnya mendatangi sekolah putrinya yang berusia tujuh tahun itu.

Potret kebersamaan Agus Yudhoyono dan putrinya, Aira (Instagram/agusyudhoyono)

Calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), punya anak yang sudah remaja, yakni Nicholas Sean Tjahaja Purnama. Mahasiswa Universitas Indonesia berusia 18 tahun itu pernah diajak Ahok ke Ruang Terbuka Hijau-Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RTH-RPTRA) Kalijodo pada Sabtu (17/12/2016). Bahkan Sean, begitu dia dipanggil, sempat mengungkapkan bahwa kasus penodaan agama yang mendakwa ayahnya itu tak terlalu mempengaruhinya secara pribadi, meski ada kekhawatiran yang sempat hinggap.

"Khawatir sih awal-awalnya. Cuma papa kan bisa mengatasinya, santai-santai saja di rumah, nggak terlalu kebawa itu di rumah. Masih biasa-biasa saja. (Saya) tetap sayang papa, apa yang dia lakuin," kata Nicholas di Kalijodo saat itu.

Ahok saat mengajak anak-anaknya ke RTH-RPTRA Kalijodo. (Jabbar Ramdhani/detikcom)

Dia tak sendirian. Adiknya, Daud Albeener, pun ikut bermain di kawasan yang dulu terkenal akan prostitusinya itu. Ahok memang sengaja mengajak mereka ke lokasi tersebut. Meski berada pada rentang suasana kampanye, Ahok menyatakan ini bukanlah kegiatan kampanye, dan Ahok tak mengenakan kemeja kotak-kotak khas kampanyenya.

"Saya datang ke sini tidak untuk kampanye. Saya tidak pakai seragam (kotak-kotak) kan? Saya ke sini untuk ajak anak main," kata Ahok di Kalijodo saat itu.

Ahok saat mengajak anak-anaknya ke RTH-RPTRA Kalijodo. (Jabbar Ramdhani/detikcom)

Calon gubernur nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan, bahkan tak ragu-ragu mengajak putra-putrinya dalam acara-acara yang berkaitan dengan Pilgub DKI. Termasuk acara pengundian nomor urut pasangan calon peserta Pilgub DKI di Jakarta International Expo Kemayoran, 25 Oktober 2016.

Saat itu putra bungsunya yang bernama Ismail Hakim Baswedan juga meminta berfoto bersama Agus dan Ahok. Anies pun mengizinkan permintaan putranya yang duduk di kelas II SD itu dan mengunggah foto keramahan Anies-Ismail-Ahok di akun Twitter @aniesbaswedan.

Foto: Screenshot Twitter Anies Baswedan

Pada 1 Januari 2017, Anies mengajak putranya yang bernama Kaisar Hakam untuk menyusuri jalanan Ibu Kota dengan sepeda motor skuter. Anies mengendarai Vespa Spirit keluaran 1968 dan Kaisar membonceng. Vespa bernomor polisi AB 6182 FA itu sudah dipakai Anies sejak masa kuliah di UGM dulu.

Anies juga mengajak dua anaknya berkampanye. Pada Selasa (3/1/2017) lalu, Anies mengajak putri sulungnya bernama Mutiara Annisa (19) dan putranya bernama Mikail Azizi (17) berkampanye di kawasan Jakarta Timur. Mereka diajak berkampanye karena sedang libur dan secara usia sudah mempunyai hak pilih.

Anies mengajak anak-anaknya saat berkampanye. (Muhammad Fida Ul Haq/detikcom)

Mikail Azizi mengatakan senang mengikuti kampanye ayahnya. Dia bisa melihat kondisi warga Jakarta secara dekat, bukan hanya melihat dari layar televisi. Dengan begitu, dia bisa lebih mengerti keadaan yang sebenarnya.

"Sekarang bisa lihat secara dekat," kata Mikail kala itu. (dnu/elz)