"DPR mendukung maksud dari badan itu dan Komisi I telah melakukan langkah-langkah untuk terus melakukan evaluasi. Ini bukan untuk membatasi internet, berkaitan masalah online, dan lain-lain," tutur Novanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Pembentukan Basinas diharapkan memberikan ruang gerak agar para pengguna di internet dapat terlindungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut politikus Golkar ini, Indonesia merupakan negara kedua yang diserang masalah siber. Bahkan, kata Novanto, Indonesia masih kalah dengan Singapura dan Malaysia soal pengamanan siber.
"Kita selalu mendapat masalah bahwa kita adalah negara kedua yang diserang masalah siber dan negara pertama yang betul-betul masalah keamanan mengenai cyber crime. Kita kalah dari Singapura, Malaysia, Kanada, dan Amerika," pungkasnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan Indonesia adalah negara yang gampang terserang kejahatan siber. Dia mengacu pada sebuah penelitian pakar siber internasional.
"Kalau tak dilawan, ini akan merusak berbagai sistem, di mana sistem hi-tech sudah banyak digunakan di kehidupan kita. E-commerce menggunakan, kemudian person to person juga," kata Wiranto di Istana Kepresidenan Bogor, Jl Ir H Djuanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1).
"Kita kemudian akan bentuk Badan Siber Nasional (Basinas), kita akan memperkuat Lemsaneg sebagai embrio," sambungnya. (dkp/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini