Mulai hari ini, ada dua ruas jalan yang diberlakukan yaitu di Jalan MT Haryono dan ruas Jalan sekitar Taman Menteri Supeno atau dikenal dengan Taman KB. Jalan MT Haryono yang diberlakukan satu arah yaitu mulai SMA Sedes menuju Utara atau perempatan Bangkong melintasi KFC.
Kemudian untuk kawasan Taman KB jalur dibuat memutari taman searah jarum jam. Jadi jika dari Jalan Pahlawan hanya bisa menuju Jalan Menteri Supeno atau RSUP dr Kariadi. Jika dari Jalan Pandanaran maka hanya bisa ke arah Jalan Pahlawan. Sedangkan jika dari SMAN 1, maka harus memutar searah jarum jam jika ingin ke Jalan Menteri Supeno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pemberlakuan jalan satu arah di dua ruas jalan itu dilakukan dengan memasang rambu dan menyiagakan anggota Satlantas Polrestabes Semarang dan Dishubkominfo Kota Semarang. Pengguna jalan yang hendak belok ke arah Jalan MT Haryono dari Barat maupun Timur diminta lurus.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Efendi mengatakan uji coba sudah dilakukan beberapa hari lalu termasuk sosialiasi. Terhitung mulai hari ini peraturan satu arah berlaku.
"Awal Januari ini ada dua titik, Taman KB dan MT Haryono. Ini sudah diberlakukan, tinggal nanti ada evaluasi. Tidak mugkin kita langsung penindakan (bagi pelanggar), menurut Undang-undang dan Perkab, setelah 100 hari baru diperbolehkan penindakan," kata Catur di Jalan MT Haryono, Kamis (5/1/2017).
Evaluasi yang dilakukan termasuk marka jalan, median tengah jalan, dan lampu traffic light. Nantinya akan dilihat apakah pengguna jalan merasa kesulitan atau sudah nyaman dengan penerapan jalan satu arah tersebut.
"Evaluasi nanti melihat apakah marka perlu diperbaiki, misal lampu traffic light, di sini marka yang putus jadi satu. Durasi traffic light waktunya bisa dipercepat, median jalannya juga," ucap Catur.
Rencananya bulan depan akan ada 6 ruas jalan protokol yang diberlakukan satu arah yaitu Jalan Imam Bonjol dari Tugu Muda arah perempatan Indraprasta. Kemudian Jalan Pemuda dari Mal Paragon arah Tugu Muda.
Ruas lainnya yaitu Jalan Thamrin dari Jalan Pemuda ke Jalan Pandanaran perempatan KFC. Selanjutnya Jalah Gajahmada dari Simpang Lima ke Pemuda. Berikutnya Jalan Kyai Saleh dari arah Bergota ke Jalan Veteran. Kemudian Jalan Veteran dari perempatan Mapolda Jateng ke RSUP dr Kariadi.
"Akan koordinasi dengan Dishub, syukur-syukur bisa Februari. Karena titiknya banyak perlu sosialisasi, nanti kami bagikan pamflet juga," tandas Catur.
Pemberlakuan dan rencana perubahan jalur di jalan-jalan protokol itu dikarenakan setiap tahunnya ada lebih dari 30 ribu unit penambahan kendaraan di jalan raya, sedangkan pelebaran jalan sangat minim.
"Berdasarkan data anev (analisa dan evaluasi) Dishub, setiap tahun peningkatan kendaraan sampai 10 persen, sementara tidak ada pelebaran jalan. Sebanyak 10 persen itu kendaraan yang bertambah kurang lebih sampai 3.000-an kendaraan per bulan," terang Catur.
Sementara itu pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Tri Wibowo menambahkan, bertambahnya kendaraan di Jalan Setiap bulan tidak didukung adanya pelebaran jalan, oleh sebab itu diberlakukannya jalur satu arah merupakan jalan keluar mengatasi kepadatan kendaraan di jalan protokol di Kota Semarang.
"Dengan Sat Lantas kita berusaha bagaimana optimalkan tanpa melebarkan jalan," kata Tri.
![]() |
Salah satu pengendara motor, Heru mengatakan sudah tahu akan ada pemberlakuan jalan satu arah sehingga tidak kaget ada petugas yang mengaturnya. Ia memang harus memutar atau lewat Jalan Kompol Maksum untuk menjemput adiknya yang sekolah di SD Santo Yusup di Jalan MT Haryono.
"Ya kalau untuk kelancaran tidak apa-apa. Sudah tahu dari media sama broadcast di Whatsapp," kata Heru. (alg/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini