Nasi goreng tercatat sebagai menu sahur Presiden RI pertama Sukarno sebelum memproklamirkan kemerdekaan pada 1945. Peristiwa ini tercatat dalam buku 'Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' tulisan Cindy Adams.
Kini cerita tentang nasi goreng kembali dekat dengan sosok seorang Presiden RI. Presiden Joko Widodo tiba-tiba ingin menyantap nasi goreng kaki lima dan disuguhkan dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Rabu, 4 Januari 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau sendiri yang minta bahwa memang itu langganan sini. Beliau kalau tinggal di sini (Istana Bogor), sering beli untuk keluarga. Beliau bilang 'makannya kita yang angkringan saja, ada nasi goreng enak, mi enak'," tutur Kepala Sekretariat Kepresidenan Darmansjah Djumala saat berbincang melalui sambungan telepon, Kamis (5/1/2017).
Menurut Djumala, Jokowi ingin mendekatkan rakyat dengan Istana. Ini merupakan pesan kesederhanaan yang ingin disampaikan Jokowi.
"Beliau lihatnya ini kan ekonomi rakyat dan sesuai filosofi yang ditanamkan beliau bahwa Istana itu dekat dengan rakyat, jadi menteri-menteri pun diajak makan yang bersifat rakyat: sate, bakso. Refleksi nilai kerakyatan dari diri Jokowi sendiri, jadi nggak heran ya," ujar Djumala.
(Baca juga: Kaki Lima Masuk Istana Bogor karena Jokowi Pengin Ada Angkringan)
Ide dasarnya adalah tentang kesederhanaan. Tetapi, kata Djumala, pemesanan hidangan akan tetap kontekstual dengan acara. Ketika ada tamu negara, yang dihidangkan dipersiapkan khusus. Tetapi, ketika sesama kabinet, tak ada salahnya makan hidangan kaki lima.
"Jadi filosofinya, kesederhanaan kerakyatan. Tanpa mengurangi standar Istana, tetap standar VVIP diterapkan, seperti keamanan dan kebersihan makanannya. Tapi dengan simbol kerakyatan, kesederhanaan," kata dia.
Setidaknya ada 6 gerobak kaki lima yang dihidangkan untuk presiden dan para menterinya kemarin. Selain nasi goreng, ada sekoteng, tauge goreng, sate, dan bakso.
Tentu saja masuknya para pedagang kaki lima ini tak lepas dari peran staf di Istana Kepresidenan. Dia adalah Kepala Subbagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor Endang Sumitra.
"Kebetulan saat itu beliau berkenan dengan makanan yang disajikan dan beliau kemudian ingin menyajikan juga untuk para menterinya," kata Endang dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Kepresidenan.
Pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di sekitar RS Gunung Salak itu memang sudah menjadi langganan Presiden Jokowi. Bahkan salah satu penjaja nasi goreng itu ada yang diundang masuk Istana Bogor pada malam tahun baru.
"Kemarin saya mendadak memanggil mereka, karena Bapak Presiden sendiri menginstruksikan hari Senin. Itu bukan dari restoran terkenal, bukan yang berharga mahal. Terjangkau untuk masyarakat pada umumnya," imbuh Endang.
(bag/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini