"Walaupun kita sering melakukan penertiban, PKL tetap saja berupaya masuk. Mereka mungkin punya grup WA, sehingga bisa berkomunikasi dengan cepat, kapan masuk dan kapan harus ngumpet," kata Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, kepada detikcom, Rabu (4/1/2017).
Selain itu, Tamo menganggap ada sponsor atau donatur yang membiayai PKL setelah dirazia. Mereka membantu memberi modal untuk usaha atau membeli gerobak baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penertiban dilakukan di depan Museum Bank Indonesia pada Rabu (4/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Dua unit truk dikerahkan oleh petugas untuk mengangkut barang-barang milik pedagang. Beberapa gerobak, lapak, terpal, dan kursi diangkut oleh petugas.
Kota Tua sebagai tujuan wisata menjadi tempat favorit PKL. Beberapa kali ditertibkan, PKL akan kembali lagi berjualan.
"Memang mereka selalu kucing-kucingan dengan anggota. Nanti, pas anggota istirahat, mereka masuk lagi. Maklum, Kota Tua kawasan terbuka," ujar Tamo.
(aik/idh)











































