"Korban tewas di tempat setelah dikeroyok enam anjing liar," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede kepada detikcom, Rabu (4/1/2017).
Maruly menjelaskan peristiwa terjadi siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB di Kelurahan Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang. Saat itu korban bersama kawan-kawannya sedang bermain layang-layang di sawah. Arkat dan kawan-kawannya kemudian melihat sebuah layangan yang putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, anak-anak lainnya berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Warga yang mendapat kabar langsung menuju ke pematang sawah.
"Saat warga tiba di lokasi, korban sudah tidak bernyawa lagi. Kondisi korban mengenaskan, tubuhnya penuh luka gigitan anjing," kata Maruly.
Masih menurut Maruly, ternyata kasus penyerbuan anjing liar ini berdasarkan keterangan warga merupakan yang kedua kalinya. Pertama terjadi pada 19 Desember 2016.
Korbannya Rido Saputra (9), juga warga sekitar. Saat korban juga tengah mengejar layang-layang yang putus bersama teman-temannya. Muncul sekitar 10 ekor anjing liar. Rido juga menjadi korban keganasan segerombolan anjing liar.
Namun saat itu ia beruntung karena ada warga yang melihat. Warga pun memberikan pertolongan, dan korban bisa diselamatkan. Rido saat ini masih terbaring di rumah sakit akibat gigitan anjing liar tersebut.
Kapolresta Palembang Kombes Wahyu Bintono Hari Bawono siang tadi menjenguk langsung korban Rido Saputra.
"Terkait anjing liar ini, kita akan bekerja sama dengan pihak kecamatan dan dinas peternakan untuk mencarikan solusi terbaik atas keberadaan anjing liar ini. Sebab, keberadaan anjing liar sudah memakan korban jiwa," kata Maruly.
(cha/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini