Soal 'Fitsa Hats', Polri: BAP Ditulis Sesuai Pernyataan Saksi

Soal 'Fitsa Hats', Polri: BAP Ditulis Sesuai Pernyataan Saksi

Bartanius Dony A - detikNews
Rabu, 04 Jan 2017 15:18 WIB
Kombes Martinus Sitompul (Bartanius Dony/detikcom)
Jakarta - Frasa 'Fitsa Hats' tengah ramai diperbincangkan setelah Ahok menyebut Habib Novel Bamukmin sengaja salah menyebut tempat bekerjanya dahulu. Di dokumen BAP, frasa itu juga muncul. Polri menyatakan setiap keterangan saksi ditulis apa adanya oleh penyidik.

"Dalam hal ini, apa yang ditulis di situ adalah apa yang disampaikan oleh saksi. Apa yang sudah dilakukan, ini di-print out dan dikembalikan kepada yang diperiksa atas mekanisme yang dilakukan harus dibaca. Apabila ada kalimat yang tidak tepat, bisa dikoreksi saat itu juga," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kantornya, Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (4/1/2017).

Baca Juga: Ini BAP Fitsa Hats Habib Novel yang Viral

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Martinus menjelaskan, dalam pembuatan hasil BAP, bisa dua hingga tiga kali dicetak. Jadi, begitu ada satu kalimat saja yang tidak sesuai, langsung disunting saat itu juga. Begitu semua kalimat sudah sesuai dengan apa yang disampaikan terperiksa, langsung ditandatangani oleh penyidik dan terperiksa.

Menurut Martinus, tanda tangan tersebut memiliki dua makna. Yaitu yang diperiksa mengerti apa yang ditulisnya, dan bertanggung jawab atas yang tertulis.

Soal 'Fitsa Hats', Polri: BAP Ditulis Sesuai Pernyataan SaksiFoto: dok.istimewa
"Tanda tangan ada artinya, itu dia mengerti apa yang ditulisnya, yang dinyatakannya, sehingga dalam BAP itu ada tanda tangan pemeriksa dan yang diperiksa," terang Martinus.

"Kedua adalah, sebuah tanda tangan itu merupakan satu tanggung jawab. Ada dua hal yang harus dipahami, dan dia bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya. Jika sudah ditandatangani, kami menyatakan BAP tersebut sudah sah," lanjutnya.

Namun Martinus tidak mau berkomentar lebih jauh tentang penulisan tersebut. Karena, menurutnya, itu sudah menjadi ranah pengadilan.

"Bagi Polri, kami tidak akan mengomentari. Kami tidak ingin masuk atau mengomentari yang ada di ruang sidang," pungkasnya.

Sedangkan Habib Novel mengaku kurang memperhatikan pada saat membuat pelaporan. Hingga akhirnya muncul frasa 'Fitsa Hats' yang sebenarnya merujuk ke Pizza Hut tersebut.



(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads