Pemerintah Malaysia Bantah Provokasi Insiden Ambalat
Senin, 11 Apr 2005 15:50 WIB
Jakarta - Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa kehadiran pasukan Angkatan Laut Malaysia dan Indonesia di wilayah sengketa Ambalat, hendaknya tidak mengakibatkan tindakan provokasi yang bisa menimbulkan konflik.Demikian disampaikan Deputi Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak seperti diberitakan kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Senin (11/4/2005). Statemen tersebut disampaikan Najib menanggapi insiden di Blok Ambalat, Jumat (8/4/2005) lalu.Najib membantah insiden itu diakibatkan oleh tindakan provokasi kapal perang Malaysia. "Tidak sama sekali, masalah provokasi tidak ada. Personel kami tidak pernah melakukan sesuatu yang sifatnya provokatif. Kami berhak berada di daerah itu dan Indonesia menyatakan punya hak juga. Oleh karena itu, kami menerima bahwa kedua pihak mengeluarkan klaim pada daerah yang sama," tegasnya.Bahkan dikatakan Najib, dirinya telah menerima laporan mengenai insiden itu dan menyatakan puas dengan personel Angkatan Laut Malaysia, yang menurutnya, telah mengambil sikap yang bertanggung jawab. "Bukan maksud kami untuk memancing konflik. Karena itu, ini bukan masalah siapa yang punya lebih banyak kapal di daerah itu. Intinya kita telah setuju untuk menyelesaikan isu ini lewat dialog," kata Najib.Menurutnya, insiden yang tidak diharapkan bisa dihindari jika kedua pihak tetap menahan diri dan berpegang pada aturan-aturan kesepakatan. "Meskipun pasukan Angkatan Laut kedua pihak berada di sana, kami harap tidak akan ada tindakan yang sifatnya provokasi yang bisa menambah situasi menjadi sesuatu yang bisa merusak hubungan antara Malaysia dan Indonesia," tutur Najib yang juga menjabat Menteri Pertahanan Malaysia.Kesepakatan yang dicapai para pemimpin kedua negara untuk menyelesaikan masalah Ambalat lewat negosiasi, harus dihormati, ujar Najib kepada wartawan lokal. Ditandaskan Najib, "Di pihak kami, kami telah menginstruksikan personel kami untuk menahan diri setiap waktu guna menghindari insiden-insiden yang bisa mengakibatkan konflik."Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal E. Sutarto menyatakan bahwa kapal perang Malaysia-lah yang pertama kali menabrak kapal Indonesia dalam insiden di Blok Ambalat tersebut.
(ita/)