"(Persiapan) dari 3 bulan sudah ada. Inilah persiapan saya, bertemu warga, mendengarkan warga. Kalau dari masterplan, program, insya Allah saya sudah paham karena saya sudah di dalam (pemerintahan) 31 tahun," ujar Sylvi di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (3/1/2017).
Menurut Sylvi, mendengar langsung keluhan masyarakat sangat penting karena apa yang diprioritaskan pemerintah untuk masyarakat belum tentu sangat dibutuhkan masyarakat, begitu juga sebaliknya. Ini agar pembangunan dapat berjalan dengan baik dan efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bertemu dan mendengarkan masukan warga, Sylvi tak melupakan saran dari para ahli di bidang tertentu. Dia mengaku tak menguasai semua bidang.
"Saya juga menyiapkan masukan dari berbagai ahli, berdialog sama para ahli. Kan saya tidak ahli di semua bidang, seperti masalah ekonomi kayak SKPD. Masalah infrastruktur, saya tidak pernah berada di sana, saya harus belajar, saya harus mempelajari dan melihat lapangan," bebernya.
Selain itu, pasangan Agus Yudhoyono di Pilgub Jakarta 2017 ini tak menutup kemungkinan mendengar masukan dari tokoh-tokoh elite parpol pengusungnya. Meski demikian, dia tak menutup pintu masukan dari kepengurusan RT RW.
"(Masukan) termasuk dari RT/RW, teori bisa dikalahkan dengan praktek di lapangan, jadi saya banyak belajar. Bukan hanya dari akademisi, tapi juga dari warga setempat perlu karena di setiap lokasi beda kasusnya, beda pula penanganannya," tutupnya. (gbr/imk)











































