"Kejadian seperti ini kan namanya musibah, seperti halnya kecelakaan jalan darat, tidak mungkin kita berhentikan semua perjalanan. Ini semua musibah, jadi tetap saja situasi berjalan normal, perjalanan ke Pulau Seribu silakan," kata Sumarsono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017).
Menurut Sumarsono, kejadian ini seharusnya dijadikan pelajaran untuk memperbaiki sistem pelayanan transportasi dari dan menuju Kepulauan Seribu. Bukan malah melarang pengoperasiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan kejadian ini, Sumarsono mengaku melakukan investigasi terhadap seluruh aspek pelayanan KM Zahro. Sistem penjualan tiket dan prosedur penyeberangan juga menjadi fokus investigasi.
"Ada berbagai variasi harga tiket dari yang dijual Rp 350 ribu pulang-pergi Pulau Tidung, ada yang spontan beli tiket harganya Rp 75.000, tapi ada juga yang dijual di bawah itu, Rp 50.000. Ini bagian dari sekian substansi yang diinvestigasi, termasuk harga tiket," ungkapnya.
"Ini kan sedang berjalan, waktu memang tidak terindikasi sampai kapan, mereka hanya mengatakan, 'Kami masih butuh waktu karena ada banyak hal yang harus kami tanya', sementara waktu mereka sedang di lapangan," sambung Sumarsono.
Saksikan video dari 20Detik di sini:
(kst/tor)