Cerita Bocah Adelio Loncat ke Laut Saat Kapal Zahro Terbakar

Kapal Wisata Terbakar

Cerita Bocah Adelio Loncat ke Laut Saat Kapal Zahro Terbakar

Baban Gandapurnama - detikNews
Senin, 02 Jan 2017 14:10 WIB
Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Bandung - Hasbi Adelio Ramadan menyaksikan langsung proses pemakaman kakeknya, Masduki Mangkudisastra (75). Bocah lelaki berusia tujuh tahun tersebut ikut menaburkan bunga usai jenazah Masduki masuk liang lahat di TPU Cikutra, Kota Bandung. Lalu seorang pria dewasa berkopiah putih mendekap erat tubuh mungil Adelio.

Adelio merupakan korban selamat dalam insiden terbakarnya Zahro Express di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi (1/1). Kejadian maut ini merenggut nyawa Masduki yang tenggelam di laut.

Selain Adelio, kedua orang tuanya, Irna Winartin dan Zainal Arifin, berhasil menyelamatkan diri. Begitupun kondisi dua kakaknya, Dinandra Arsy dan Kiflano Hazman. Sedangkan nasib Otih Sugiati, nenek Adelio, belum diketahui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rombongan satu keluarga berjumlah tujuh orang asal Kota Bandung ini menumpangi Kapal Zahro Express untuk berwisata ke Pulau Tidung. Mereka sudah jauh hari merencanakan liburan tahun baru di Pulau Tidung.

Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi terbakar hebat saat berlayar. Adelio masih mengingat sepenggal gambaran suasana kepanikan para penumpang kapal sewaktu api berkobar.

"Waktu itu aku lihat api besar dari pintu belakang," ucap Adelio, yang mengenakan kaus lengan pendek dan celana panjang abu-abu di TPU Cikutra, Kota Bandung, Senin (2/1/2017).

Masduki dan rombongan keluarganya turut kalut. Api terus menjalar. Mereka dan penumpang lainnya berlarian kalang kabut.

"Aku kaget. Lalu lari, tapi jatuh karena kena api di punggung, tangan, dan rambut," tutur Adelio sambil jari telunjuk kanannya menunjuk bagian punggung.

Sejak awal berada di kapal, Adelio sudah menggunakan rompi pelampung. Lantaran situasi makin panik, Adelio bersama ayahnya, Zainal, menceburkan diri ke laut.

"Banyak juga (penumpang) loncat. Aku pun sama ayah ikut loncat. Aku pakai pelampung," kata Adelio sambil menatap kuburan Masduki.

Adelio sempat melihat ibunya, Irna, mencari rompi pelampung. "Ibu balik lagi mengambil pelampung, tapi kena api. Ibu luka bakar," tutur bocah kelas satu SD ini.

Setelah nyebur ke laut, tidak lama kemudian bala bantuan berdatangan. "Ada beberapa kapal datang untuk menolong kami," ucap Adelio.

Irfan Hadisiwanto (46), anak ketiga Masduki, menyebut rombongan keluarganya ini duduk di bangku yang posisinya dekat mesin KM Zahro Express. Dia menanyakan langsung detik-detik insiden kapal tersebut terbakar kepada kakaknya.

"Setelah lima belas menit berlayar, (kapal) keluar asap. Kemudian, tidak lama, ada ledakan. Saya tahu begitu, jadi belum tahu rinci karena keluarga yang ada di dalam kapal masih trauma," ujar Irfan kepada wartawan di TPU Cikutra.

Waktu kejadian itu Irna dan Zainal serta tiga anaknya memilih menyelamatkan diri dengan cara meloncat ke laut. "Ayah saya (Masduki) katanya tidak akan loncat, tapi ada yang mendorong ayah untuk loncat ke laut. Sedangkan Ibu (Otih) pada saat itu menurut Dinandra tidak mau ikut loncat. Kemungkinan ibu masih ada di kapal," tutur Irfan.

Apakah rombongan keluarga pakai pelampung? "Kalau pakai pelampung yang saya tahu hanya Adelio," kata Irfan.

Lebih lanjut Irfan menuturkan, lima anggota keluarganya tersebut selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka. Irna mengalami luka bakar sebagian wajah, Zainal luka bakar sepasang tangan, Dinandra sesak diduga karena menghirup asap, Kiflano luka bakar di tangan kanan, dan Adelio luka bakar bagian punggung.

Hanya Adelio yang sudah dibawa pulang ke Kota Bandung, sementara lainnya masih menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Jenazah Masduki diberangkatkan dari Jakarta ke Kota Bandung pada malam kemarin. Pensiunan Dinas Pertanian Jabar ini berdomisili di Jalan Gambir Anom No 7, RT 3 RW 11, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Usai disemayamkan di rumah duka, Senin pagi (2/1/2017), jasad Masduki dikebumikan di TPU Cikutra, Kota Bandung. Keluarga memilih TPU Cikutra karena jauh hari sebelumnya Masduki ingin dimakamkan di lokasi tersebut jika meninggal dunia.

"Enam bulan lalu memang sudah pesan di sini (TPU Cikutra). Sudah siap-siap sepertinya," ucap Irfan, yang mengenang obrolan bersama ayahnya soal makam tersebut.

Cerita Bocah Adelio Loncat ke Laut Saat Kapal Zahro TerbakarFoto: Baban Gandapurnama/detikcom

Saksikan video dari 20Detik di sini:
Halaman 2 dari 2
(bbn/trw)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads