Tangis Iringi Pemakaman Masduki di TPU Cikutra Bandung

Kapal Wisata Terbakar

Tangis Iringi Pemakaman Masduki di TPU Cikutra Bandung

Baban Gandapurnama - detikNews
Senin, 02 Jan 2017 10:21 WIB
Pemakaman Masduki di Cikutra, Bandung, Senin, 2 Januari 2017. (Baban Gandapurnama/detikcom)
Bandung - Tangis mengiringi pemakaman Masduki Mangkudisastra (75) di TPU Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat. Masduki merupakan salah satu korban tewas saat menumpangi kapal wisata KM Zahro Express, yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara.

Mendiang Masduki, pensiunan Dinas Pertanian Jawa Barat, merupakan warga Kota Bandung yang berdomisili di Jalan Gambir Anom No 7 RT 3 RW 11, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler. Sejumlah warga secara perlahan memasukkan jenazah pria tersebut ke liang lahat di TPU Cikutra, Kota Bandung, Senin (2/1/2017), sekitar pukul 08.00 WIB.

Puluhan orang, yang terdiri atas keluarga, kerabat, dan handai tolan hadir di lokasi pemakaman. Suasana lara menyelimuti wajah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan keluarga tampak berurai air mata saat bergantian menaburkan bunga dan menyiramkan air ke permukaan tanah yang mengubur jasad Masduki. Setelah itu, seorang ustaz memimpin doa dan memberikan siraman rohani tentang kematian.

"Bapak, Ibu (istri Masduki) serta anak dan cucunya memang rencana liburan ke Pulau Tidung. Total berangkat ada tujuh orang," ucap Irfan Adisiswanto (40), anak ketiga Masduki, seusai prosesi pemakaman.

Tujuh orang itu adalah Masduki, Otih Sugiati (69), Irna Winartin (anak Masduki), Zainal Arifin (suami Irna), Dinandra Arsy, Kiflano Hazman, dan Hasbi Adelio Ramadan. Tiga nama terakhir ialah anak Irna dan Zainal.

Irna, Zainal, serta dua anaknya, Dinandra dan Kiflano, saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, karena luka-luka. Sedangkan Adelio, yang mengalami luka ringan, sudah diboyong ke Kota Bandung.

Tangis Iringi Pemakaman Masduki di TPU Cikutra BandungFoto: Baban Gandapurnama/detikcom

Irfan menjelaskan, selain Masduki, diduga ibu kandungnya, Otih Sugiati, termasuk korban meninggal dalam insiden tersebut. Namun hingga kini petugas masih melakukan identifikasi.

"Keluarga saya yang selamat lima orang. Saya dapat kabar kalau ibu tidak loncat, jadi ditemukan identitas bernama Dinandra, itu anak kakak saya. Sepertinya ibu mengantongi identitas cucunya itu (Dinandra). Kemungkinan ibu meninggal terbakar. Saya sudah diambil DNA di RS Bhayangkara (Jakarta), mudah-mudahan Jumat ini ada hasilnya," tutur Irfan.

Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung terbakar di jarak satu mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi (1/1) kemarin. Kapal tersebut mengangkut 238 penumpang.

Sejauh ini ada 23 korban tewas dan 194 selamat. Sisanya masih dalam pencarian petugas.

Mayoritas penumpang ialah wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Tidung. Sebagian penumpang melompat ke laut karena panik ketika kapal terbakar. Kapal berbobot 106 gross tonnage (GT) itu memiliki kapasitas 285 orang. (bbn/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads