"Nantinya keseluruhan jenazah akan dibawa ke RS Polri untuk kecocokan manifes yang ada di lokasi kejadian," kata Kabid Dokes PMJ, Kombes Umar Shahab, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017) malam.
Umar menjelaskan proses Disaster Victim Investigation (DVI) akan dilakukan dalam lima tahapan. Pertama adalah cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memastikan jumlah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Umar mengatakan pihak keluarga sebaiknya membawa data medis untuk membantu identifikasi jenazah. Umar mencontohkan data medis seperti data gigi, riwayat berobat kemudian cacat tubuh.
"Pihak keluarga diharapkan membawa data medis yang dia miliki seperti data gigi, data tentang berobat, kemudian data cacat medis, properti yang ada melekat ditubuh korban, seperti cincin dan sebagainya," jelas Umar.
Umar mengatakan jenazah penumpang kapal mayoritas mengalami luka bakar. Jika pihaknya mengalami kesulitan saat melakukan identifikasi maka akan diambil DNA dari pihak keluarga untuk dicocokkan.
"Alternatif terakhir apabila kondisi jenazah sulit di indentifikasi dan mengalami luka bakar parah yakni dengan pemeriksaan DNA, baik dari keluarga yang terdekat yang merasa kehilangan anggota keluarganya," terangnya.
Untuk itu, kata Umar, pihaknya membuka posko ante mortem bagi keluarga yang merasa kehilangan anggotanya. Mereka dipersilakan melapor ke posko tersebut.
"Oleh karena itu kita buka posko ante mortem untuk keluarga yang merasa kehilangan, kemudian nanti keluarga yang terdekat juga dibawa ke central visum RS Polri yang mempunyai hubungan darah," pungkas dia.
Kapasitas kapal wisata Zahro Express itu sebanyak 259 penumpang, sementara jumlah data penumpang masih simpang siur. Jika menilik dari data izin berlayar yang diterbitkan syahbandar penumpang kapal pada Minggu (1/1) pagi sejumlah 100 orang sementara data penumpang existing sebanyak 238 orang.
Kapal wisata Zahro Express terbakar di perairan Jakarta, tepatnya 1 mil arah barat dari Dermaga Muara Angke, Minggu (1/1). 20 Orang penumpang kapal masih dalam pencarian. Ada 150 orang yang sudah dirawat di RS Atmajaya. Jumlah korban tewas semula dua orang, namun kini jumlahnya terus bertambah seiring berjalannya evakuasi.
Semula kapal itu mengangkut penumpang yang hendak liburan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Polisi menyatakan banyak penumpang kapal lompat ke laut ketika kebakaran terjadi.
(ams/jor)