Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Gde diperiksa karena ada aliran dana pernah mentransfer sejumlah uang kepada salah satu tersangka kasus ITE yang juga menjadi saksi kasus dugaan permufakatan makar, Zamran. "Jadi saksi pernah memberikan sejumlah uang kepada saksi Zamran. Ini diberikan sebelum kegiatan tanggal 2 Desember," terang Argo.
Atas pemanggilan polisi tersebut, Mpok Sylvi memastikan suaminya akan kooperatif dengan aparat penegak hukum. Cawagub DKI Jakarta nomor urut satu itu juga memberikan dukungan kepada suami tercinta agar bisa melewati ujian ini. "Memang kalau mau berbuat untuk masyarakat itu ujiannya banyak, apalagi masyarakat yang besar, pastilah ujiannya banyak. Insya Allah kami lulus ujiannya," ujar perempuan mantan None Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gde membantah terlibat dalam permufakatan makar. Dia mengaku mentransfer uang Rp 10 juta untuk Zamran. Gde menegaskan uang tersebut dikirim sebatas untuk biaya operasi istri Zamran, tidak ada kaitan dengan makar maupun aksi 2 Desember 2016 lalu.
Berikut pengakuan Gde Sardjana:
Gde: Dugaan Makar Itu Fitnah
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Itu (dugaan keterlibatan makar) fitnah,"ujar Gde usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Dia menyebut menyebut uang yang dikirim kepada Zamran, tidak ada kaitannya untuk pendanaan makar.
"(Uang yang dikirim) untuk perkawanan, karena istrinya mau operasi," ujar Gde yang terbalut baju batik lengan pendek warna biru ini.
Transfer Rp 10 Juta
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Sepuluh juta. Enggak (lebih), emang saya kebanyakan uang apa?" ujar Gde.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya mengatakan Gde diperiksa karena ada aliran dana kepada Zamran, yang diduga ada keterkaitannya dengan pendanaan makar.
"Jadi saksi pernah memberikan sejumlah uang kepada saksi Zamran. Ini diberikan sebelum kegiatan tanggal 2 Desember," imbuhnya.
'Ngapain Bantu Orang Demo'
|
Foto: Lamhot Aritonang
|
Gde mengatakan, dirinya mengenal Zamran ketika sama-sama menjadi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesi (KONI). Dia mengaku tidak kenal dengan Rachmawati Soekarnoputri maupun tersangka lainnya dalam kasus dugaan makar.
"Saya enggak ada kenal sama mereka. Enggak tahu, enggak kenal saya," katanya.
Selain itu Gde juga mengaku tidak mengetahui apapun soal aksi 212. "Saya? Demo saja seumur hidup saya nggak pernah, enggak ada kaitan," tegas dia.
Sylvi: Semoga Kami Lulus dari Ujian Ini
|
Foto: Rengga Sancaya
|
"Rasanya hari ini ya, suami saya sangat kooperatif kok. Ini negara hukum, namanya praduga tak bersalah itu jelas. Dipanggil kapan saja sepanjang sehat pasti datang karena kita yakin kita tak punya masalah apa pun. Allah maha segalanya kok," ujar Sylvi di Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Sylvi juga bercerita sedikit tentang kondisi setelah berita pemanggilan suaminya mencuat. "Saya enggak sempat mikir gitu (suami terlibat) karena saya tahu banget suami saya gitu, keluarga saya semua, sampai saya bilang ikutin kami saja deh 24 jam. Saya punya anak 2, terus suami saya, rasanya semua kegiatan sangat transparan ya, apalagi kepikiran gitu-gitu, nggaklah," kata Sylvi.
Sylvi mengatakan dia dan keluarga sadar bahwa mereka sedang dirundung ujian. Dia berkata keluarga besarnya akan tetap solid dan bisa menghadapi masalah ini. "Tapi kami sadar kami sedang menghadapi ujian dan kami insya Allah menjadi keluarga yang solid. Saya yakin Allah bersama kita, ujian buat kami dan kami lulus dari ujian ini," ungkapnya.
Dia maupun suaminya tetap saling mendukung. "Aku pergi pagi-pagi ya, saling semangat, biasa, aku cium tangan. Aku punya meja demokrasi, ya meja makan, kita biasa ngobrol apa saja, saling mendukung, men-support. Yang pasti silakan ikuti kami 24 jam, apa yang kami lakukan dan saya kira semua tahu kok," ujarnya.
Halaman 2 dari 5











































